Deskripsi Masalah
Pada suatu hari, Ahmad berjalan-jalan mengelilingi kebunnya. Saat ia sedang asyik menikmati udara pagi, tiba-tiba ia menemukan ayam mati. Karena Ahmad juga berternak lele, maka ia melemparkan bangkai ayam itu ke kolam lele. Mengamati ikan-ikan yang sedang asyik menyantap daging ayam, tiba-tiba dua butir telur tampak dalam perut ayam.

Pertanyaan
Bagaimana hukum telur yang ada dalam bangkai ayam tersebut; najis atau suci?

Jawaban
Suci dan halal dikonsumsi, asalkan keadaan telur sudah mengeras. Hanya, telur itu tetap berstatus mutanajjis (barang yang terkena najis). Oleh karenanya, telur itu harus disucikan terlebih dahulu.

Rujukan

وَالبِيْضُ الخَارِجُ مِنَ الدُّجَاجَةِ المَيْتَةِ مُتَصَلِ بًا لَيْسَتْ بِنَجَاسَةِ
العَيْنِ وَتَطْهَرُ بِالْغَسْلِ اه (الأنْوَارُ لأعْمَالِ الأبْرَار, 1 / (78 .)
وَالبِيْضُ المأخُوذُ مِنْ حَيَوَانٍ طَاهِرٍ وَلَوْ مِنْ غَيْرِ مَأكُوْلٍ طَاهِ ر،
وَكَذَا المَأخُوْذُ مِنْ مَيْتَةٍ إنْ تَصَلَّبَ ويَرُزَّ القَصْ رُ، وَهُوَ البِيْضُ
الَّذِيْ يَخْرُجُ مِنْهُ دُوْدُ القَ ز. وَلَوْ اسْتَحَالَتْ البِيْضَةُ دَما،ً فَهِيَ
طَاهِرَة عَلىَ مَا صَحَّحَهُ النَّوَاوِيُّ في تَنْقِيْحِهِ هُنا.َ اه
(بُجَيْرَمِي عَلىَ الخَطِيْبِ, 1 / 466 .)