Deskripsi Masalah

Dalam Hadis dijelaskan bahwa, jiwa orang mukmin itu masih tergantung oleh hutang-hutangnya, sampai hutang-hutang tersebut dilunasi.

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dalam Hadis itu hanya orang yang punya hutang?

Jawaban

Bila kita lihat dan kita pahami pada syarh dan beberapa Hadis lain yang menguatkan Hadis tersebut, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dalam Hadis tersebut adalah orang yang punya hutang saja.

Rujukan

“نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ” قَوْلُهُ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ أَيْ رُوْحُهُ مُعَلَّقَةٌ بَعْدَ مُفارَقَةِ الْبَدَنِ بِدَيْنِهِ أَيْ مَحْبُوْسَةٌ عَنْ مُقَامِهَا الَّذِيْ أُعِدَّ لَهَا أَوْ عَنْ دُخُوْلِ جَنَّةٍ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ أَيْ يَقْضِيْهِ وَارِثُهُ أَوْ يَقْضِيْهِ الْمَدْيُوْنُوْنَ يَوْمَ الْحِسَابِ، وَالْمُرَادُ دَيْنٌ اسْتَدَانَهُ فِيْ فُضُوْلٍ أَوْ مُحَرَّمٍ اهـ (السراج المنير, 3/413)، و (فيض القدير، 6/288)، و (تحفة الأحوذي، 4/192-195).