Dari Annas ibn Malik, Rasulullah SAW bersabda, wanita ahli surga ada empat, ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad, Khadijah binti Khuwailid, Asiyah istri Firaun. [HR Muslim]

Kehidupan keempat wanita istimewa itu adalah teladan yang sungguh luar biasa.

Ibunda Khadijah. Belahan jiwa yang mendedikasikan seluruh hidup dan yang dimilikinya untuk Islam.

Ia wanita pertama yang membenarkan risalah. Ia selalu memberikan senyum hangatnya, manakala Rasulullah dan para sahabat didera berbagai ujian di periode Makkah yang berdarah-darah.

Karenanya, ketika wafat, kesedihan Rasulullah SAW sangat mendalam dan menamai tahun itu sebagai Amul Huzni, tahun kesedihan.

Berikutnya, ada putri tercinta Fatimah binti Muhammad. Dengan tangannya yang mulia, ia singkirkan kotoran yang dituang dipunggung ayahnya saat shalat. Dengan tangannya yang mulia itu pula, ia menggiling gandum hingga terluka.

Lalu ada Maryam binti Imran. Wanita istimewa yang garis hidupnya sangat dramatis, hingga namanya diabadikan sebagai satu-satunya nama surah yang menggunakan nama wanita dalam Alqur’an.

Dan terakhir, Asiyah istri Fir’aun. Darinya kita mendapat pelajaran berharga. Bahkan seorang yang bersuamikan orang yang namanya terlaknat dalam Alqur’an pun, tetap bisa memperhankan iman dan berbuah istana di surga.

Kisah hidup mereka di dunia tak mulus-mulus saja. Begitu banyak ujian, penderitaan, juga air mata. Namun itu semua tak membuat mereka kehilangan rasa bahagia.

Seperti apa sesungguhnya kebahagiaan itu? Mari belajar bersama menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dari sosok mulia penghulu para wanita di surga.

Uttiek M Panji Astuti