
Madu termasuk obat yang disebutkan dalam al-Quran. Allah berfirman:
يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl [16]:69)
Madu juga termasuk obat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, beliau bersabda: “Penyembuhan bisa lewat tiga macam: bekam, minum madu, atau membakar dengan api. Dan aku melarang umatku membakar dengan api.” (HR. Imam Bukhari)
Apa Itu Madu?
Madu adalah subtansi makanan manis dan kental yang dibuat oleh lebah madu dan beberapa serangga lain.[1] Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula tumbuhan (nektar bunga) atau dari sekresi serangga lain (seperti honeydew atau madu serangga). Madu terbentuk melalui regurgitasi, aktivitas enzimatik, dan penguapan air. Lebah menyimpan madu dalam struktur lilin yang disebut sarang lebah.[1][2] Variasi madu yang dihasilkan oleh lebah madu (genus Apis) adalah madu yang paling terkenal, karena diproduksi secara komersial dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.[3] Madu dikumpulkan dari koloni lebah liar, atau dari sarang lebah peliharaan peternakan lebah.
Sejarah Madu
Madu dikenal sebagai obat rumahan yang memiliki jutaan manfaat sejak 158 juta tahun silam. Keberadaan madu sudah terukir di dinding-dinding piramida mesir Kuno, bahkan di kitab suci al-Qur’an pun madu turut disebutkan. Madu telah menjadi ramuan mujarab bagi keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. Dari waktu ke waktu, madu selalu ambil peran bagi sumber penyembuhan masyarakat sejarah.
“Madu dan lebahnya adalah bagian dari sejarah dalam waktu yang sangat lama,” tulis Olivia Cal kepada History of Yesterday dalam artikel berjudul “The Unbelievable Practice of Eating Candied Humans” yang terbit pada 16 Juli 2022.
Sebuah catatan tertulis tertua tentang madu berasal dari 5500 SM—zaman Mesir Kuno. Meskipun, kenyataannya madu berasal dari zaman yang lebih tua lagi. Lebah madu pertama kali muncul di Bumi pada periode Kapur, 130 juta tahun yang lalu. “Kehadiran lebah madu akan sama dengan makhluk prasejarah lainnya, terjadi sekitar waktu yang sama dengan tanaman berbunga tertua, capung purba raksasa, dan dinosaurus!” imbuh Olivia.
Hari ini, secara tidak sadar, madu memiliki panggung sejarahnya tersendiri. “Cairan madu yang kita aduk ke dalam teh atau panggangan roti, telah menjadi penyembuh yang tak ternilai bagi banyak peradaban sepanjang sejarah,” tambahnya lagi.
Madu memiliki khasiat bak ramuan obat yang mujarab. Sifat obatnya berasal dari keasaman dan kekentalannya, yang membuatnya menjadi anti-bakteri yang fantastis. Dalam panggung sejarah, madu yang manis itu digunakan untuk meredakan pelbagai jenis batuk yang menyiksa, menyembuhkan luka menganga dan diyakini mengurangi peradangan bagi masyarakat sejarah.
Tak mengherankan, para raja dan bangsawan sepanjang sejarahnya menjaga khasiat madu. Bahkan, ada catatan khusus di mana madu telah diawetkan selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun. Di lain sisi, madu juga berperan sebagai pengawet. Seperti halnya orang-orang di zaman Romawi kuno menggunakan madu untuk mengawetkan persediaan logistik mereka, daging-daging untuk dimakan.
Ada juga para pendeta di Burma (sekarang Myanmar) yang mengawetkan tubuh seorang kepala biara yang berpengaruh dengan sebuah madu. Serta, bagi orang Mesir yang menggunakannya sebagai bahan mumifikasi atau pembalsaman. Menurut teks kuno perihal medis di Cina abad ke-16, menyebut madu dengan Bencao Gangmu. Menurut teks, obatnya bisa menyembuhkan patah kaki atau luka parah.
Ada pula peradaban Mesir Kuno yang percaya bahwa mayat manusia yang diawetkan dalam madu memiliki khasiat obat. Yang lebih ekstrem lagi, madu digunakan untuk mengawetkan mumi meskipun belum menjadi mumi-muminya masih hidup. Resep madu ini disebut juga Mellified Man.
Tentu saja, madu merupakan pengawet yang sangat baik karena dapat membunuh bakteri. Kandungan asamnya hampir tidak mengandung air, yang membuat bakteri tidak mungkin tumbuh.
Al-Quran & Hadis Menyebut Madu
Dalam surah An-Nahl [16] ayat 68-69, Allah berfirman:
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)
“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia; kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.(QS. An-Nahl [16]:68-69)
Dari Ibnu Mas’ud yang dikutip Imam ar-Razi dalam tafsirnya: “Madu adalah obat dari segala penyakit manusia, sedangkan al-Qur’an adalah obat bagi hati manusia.” (Mafatih al-Ghaib/XX/239). Pendapat Ibnu Mas’ud berdasarkan riwayat hadis yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah dalam sunan-nya,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَيْكُمْ بِالشِّفَاءَيْنِ: الْعَسَلِ، وَالْقُرْآنِ
“Hendaklah kalian menggunakan dua obat, yaitu madu dan al-Qur’an.” (HR. Imam Ibnu Majah)
Imam Bukhari dalam sahih-nya, bab Kitab at-Thib, bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Nabi bermaksud meminta saran karena saudara laki-laki tersebut perutnya sakit, kemudian Nabi menyuruh agar saudaranya diberi minuman yang dicampur dengan madu. Berikut teks lengkapnya:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ: أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ، فَقَالَ: «اسْقِهِ عَسَلًا» ثُمَّ أَتَى الثَّانِيَةَ، فَقَالَ: «اسْقِهِ عَسَلًا» ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ: «اسْقِهِ عَسَلًا» ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: قَدْ فَعَلْتُ؟ فَقَالَ: «صَدَقَ اللَّهُ، وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ، اسْقِهِ عَسَلًا» فَسَقَاهُ فَبَرَأَ
Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, seraya berkata: “Sesungguhnya saudaraku perutnya mulas”, maka Rasulullah bersabda: “Minumkanlah ia madu”, kemudian orang itu kembali mendatangi Rasulullah kedua kalinya, lalu Rasulullah bersabda: “Minumkan lagi ia madu”, kemudian orang itu kembali mendatangi Rasulullah ketiga kalinya, seraya berkata: “Saya telah melakukannya”, kemudian Rasulullah bersabda: “Allah berkata benar, dan perut saudaramu berdusta, maka berilah saudaramu itu madu”. Lalu orang itu memberi si sakit itu madu, kemudian si sakit sembuh” (HR. Imam Bukhari-Imam Muslim)
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip pernyataan Ali bin Abi Thalib tentang kehinaan dunia yang menyatakan, “Sebaik-baik pakaian manusia adalah yang berasal dari liurnya ulat (sutera) dan sebaik-baik minuman manusia yakni liurnya lebah (madu).” (Tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an/X/135)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ لَعِقَ عَسَلًا ثَلاثَ غَدَوَاتٍ كُلَّ شَهْرٍ لَمْ يُصِبْهُ عَظِيمٌ مِنَ الْبَلَاءِ
Dari Sahabat Abu Hurairah: “Barang siapa yang menjilat madu tiga kali di pagi hari, tidak akan ditimpa penyakit besar.’”
Manfaat Madu versi Kedokteran
Di dalam kitab (زاد المعاد في هدي خير العباد) karangan Imam Ibnu Qoyim al-Jauziyah, beliau menyebutkan beberapa manfaat madu diantaranya:
- Pembersih Kotoran: Campurkan satu sendok makan madu dengan segelas air hangat dan minum di pagi hari.
- Mengatasi Kelebihan Cairan: Konsumsi satu sendok makan madu yang dicampur dengan air lemon di pagi hari.
- Memberikan Gizi: Gunakan madu sebagai pengganti gula dalam minuman atau makanan sehari-hari.
- Melembutkan Pencernaan: Campurkan madu dengan yogurt atau minuman probiotik.
- Pembersih Hati dan Paru-paru: Campurkan satu sendok makan madu dengan air hangat dan minum secara rutin.
- Meningkatkan Produksi Urine: Konsumsi madu yang dicampur dengan air untuk meningkatkan hidrasi.
- Mengatasi Gigitan Serangga dan Keracunan: Oleskan madu langsung pada area yang terkena gigitan atau luka.
- Mengawetkan Makanan: Tambahkan madu pada makanan yang ingin diawetkan, seperti buah atau sayuran.
- Menghilangkan Kutu Rambut: Oleskan madu ke rambut, diamkan selama 30 menit, lalu cuci bersih.
- Memperpanjang Kesehatan Rambut: Campurkan madu dengan minyak Zaitun dan oleskan pada rambut, biarkan selama 30 menit, lalu bilas.
- Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi: Kumur dengan campuran air hangat dan madu.
- Mengoptimalkan Kesehatan Organ Reproduksi Wanita: Konsumsi royal jelly madu secara teratur.
- Membantu Proses Penyembuhan Luka: Oleskan madu pada luka dan tutup dengan perban.
- Mengoptimalkan Kesehatan Kulit: Campurkan madu dengan yogurt atau oatmeal dan gunakan sebagai masker wajah.
- Mengontrol Kadar Gula Darah: Gunakan madu sebagai pengganti gula dalam diet harian, tetapi tetap perhatikan porsi.
- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Konsumsi satu sendok makan madu setiap hari, bisa dicampur dengan teh herbal.
- Mencegah Gejala Asma: Campurkan madu dengan air hangat dan konsumsi di pagi hari.
- Mengoptimalkan Kesehatan Pencernaan: Minum segelas air hangat yang dicampur satu sendok makan madu setiap pagi.
- Mengatasi Batuk pada Anak: Berikan satu sendok teh madu pada anak yang berusia di atas satu tahun.
- Menurunkan Risiko Kanker: Tambahkan madu dalam diet sehari-hari sebagai pemanis alami.
- Mengatasi Jerawat: Oleskan madu langsung pada jerawat, biarkan selama 20-30 menit, lalu bilas dengan air hangat.
Kesimpulan
Madu, yang diakui dalam al-Qur’an dan hadis sebagai obat yang bermanfaat, memiliki banyak khasiat yang telah diakui sejak ribuan tahun lalu. Dari sejarah penggunaannya sebagai ramuan penyembuh hingga manfaat medis modern, madu berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit, meningkatkan kesehatan, dan menjaga kebersihan. Dengan berbagai cara pemakaian seperti dikonsumsi, dioles, atau dicampur dengan bahan lain, madu dapat memberikan manfaat optimal bagi kesehatan. Selain itu, anjuran penggunaan madu oleh Nabi Muhammad menunjukkan pentingnya bahan alami ini dalam pengobatan. Madu bukan hanya sekadar pemanis, tetapi juga sumber penyembuhan yang berharga.
Daftar Pustaka
- Hadis, Al-Bukhari dan Muslim: Hadis tentang pengobatan menggunakan madu (Bukhari, No. 5684, 5716; Muslim).
- Kitab, Daud Al-Hakim: Al-Tibb Al-Nabawi.
- Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah: زاد المعاد في هدي خير العباد
- Pharmacognosy Research. Diakses pada 2023. Honey and Health: A Review of Recent Clinical Research.
- Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything You Need to Know about Honey.
- Healthline. Diakses pada 2023. Is Honey Good for You, or Bad?.
- The Cochrane Database of Systematic Review. Diakses pada 2023. Honey for Acute Cough in Children.
- Clinical and Experimental Hypertension. Diakses pada 2023. Associations Between Honey Consumption and Prehypertension in Adults Aged 40 Years and Older.