Bersiwak termasuk pembersih mulut yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad, selain untuk pembersih mulut Siwak juga menjadi obat yang sangat bagus utuk kesehatan mulut dan anggota lainnya, nabi Muhammad bersabda:

 وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ، رَوَاهُ البُخَارِي

Dari Shahabat Anas berkata, Rasulullah bersabda, “‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.” (HR. Imam Bukhari)

Apa Itu Siwak?

Siwak atau Miswak (Arab: سواك) adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora Persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.[1]

Menurut ulama Siwak adalah bagian dari syariat Islam. Yang dimaksud Siwak adalah menggunakan kayu atau sejenisnya untuk membersihkan kotoran dan warna kuning yang menempel pada gigi dan gusi dan menghilangkan baunya. Bersiwak bisa dengan kayu semisal kayu Arak, Zaitun, tangkai kurma, atau kayu jenis lain yang tidak mudah hancur dan tidak melukai mulut. (Al Mulakhas al-Fiqhy)

Imam An-Nawawi berkata, “Siwak menurut istilah para ulama yaitu kegiatan menggunakan ranting atau yang semacamnya untuk menghilangkan warna kuning serta kotoran lain yang ada pada gigi.” (Syarh Shahih Muslim)

Hadis Siwak & Cara Bersiwak

Berikut dalil yang menganjurkan untuk bersiwak:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ، متفقٌ عَلَيْهِ

Dari Shahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Seandainya tidak memberatkan umatku—atau tidak memberatkan manusia—aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Hadis Muttafaqun ‘Alaih)

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قاَلَتْ: كُنَّا نُعِدُّ لِرَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ، فَيَبْعَثُهُ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنَ اللَّيْلِ، فَيَتَسَوَّكُ، وَيَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّي. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

DarIi Sayidah Aisyah berkata, kami biasa menyiapkan Siwak dan air untuk bersuci Rasulullah. Allah lalu membangunkan beliau sesuai dengan kehendak-Nya pada waktu malam. Maka beliau bersiwak, berwudhu, dan melakukan shalat.” (HR. Imam Muslim)

وَعَنْ شُرَيْح بْنِ هَانِىءٍ، قَالَ: قُلْتُ لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: بِأَيِّ شَيْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ؟ قَالَتْ: بِالسِّوَاكِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Shahabat Syuraih bin Hani’ berkata, aku bertanya kepada Sayidah ‘Aisyah, “Dengan apa Nabi memulai ketika beliau memasuki rumahnya?” Sayidah ‘Aisyah menjawab, “Dengan bersiwak.” (HR. Imam Muslim)

Cara bersiwak adalah dengan menggosok gigi dan gusi dimulai dari sisi mulut sebelah kanan kemudian ke kiri. Dalil yang menunjukkan hal ini karena kebiasaan Nabi yang diterangkan dalam hadis berikut:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِيْ تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُوْرِهِ وَفِيْ شَاْنِهِ كُلِّهِ 

“Dahulu Nabi sangat menyukai memulai pada bagian kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam urusannya yang penting semuanya.” (Hadis Muttafaqun ‘Alaihi)

Kalangan ulama berpendapat menggunakan tangan kanan. Bersiwak adalah termasuk sunnah Nabi, dan sunnah adalah ketaatan kepada Allah. Ketaatan kepada Allah tidak layak dilakukan dengan yang kiri. Karena ini adalah termasuk ibadah, maka yang lebih utama adalah menggunakan tangan kanan.

Waktu Untuk Bersiwak

Siwak lebih ditekankan untuk dilakukan pada kondisi berikut:

Pertama, Ketika wudhu. Hal ini berdasarkan hadis Sayidina Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu” (HR. Imam Ahmad)

Menurut para ulama bahwa bersiwak ketika wudhu dilakukan saat berkumur-kumur. (Al-Mulakhas al-Fiqhy)

Kedua, Ketika shalat. Nabi bersabda,

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” (HR. Imam Bukhari)

Ketiga, Ketika membaca al-Qur’an. Dari Sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau mengatakan, ‘Kami diperintahkan untuk bersiwak dan Rasulullah bersabda:

إن العبد إذا قام يصلي أتاه الملك فقام خلفه يستمع القرآن ويدنو فلا يزال يستمع ويدنو حتى يضع فاه على فيه فلا يقرأ آية إلا كانت في جوف الملك

“Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan al-Quran-nya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.” (HR. Imam Baihaqi)

Keempat, Ketika masuk rumah. Dari Shahabat al-Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata:

سَأَلْتُ عَائِشَةَ، قُلْتُ: بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ؟ قَالَتْ: بِالسِّوَاكِ

Aku bertanya pada Sayidah Aisyah, “Apa yang Nabi lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Sayidah Aisyah menjawab, “Bersiwak.” (Hadis Muttafaqun ‘Alaihi)

Kelima, Ketika hendak shalat malam. Shahabat Hudzaifah menceritakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

“Bahwa Rasulullah ketika bangun tidur di malam hari, maka beliau bersiwak.” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa Siwak hukumnya sunnah dilakukan kapanpun saja di setiap waktu. Akan tetapi ada lima keadaan yang lebih ditekankan untuk bersiwak : (1) ketika hendak shalat, (2) ketika hendak wudhu, (3) saat hendak membaca al-Qur’an, (4) saat bangun tidur, dan (5) saat ada perubahan bau mulut seperti misalnya karena lama tidak makan dan minum, memakan makan yang berbau tidak enak, lama diam, dan banyak bicara. (Lihat: Syarh Shahih Muslim)

Manfaat Berwisak

Menurut para dokter, beberapa manfaat bersiwak adalah:

  1. Kesehatan Gigi: Penelitian modern menunjukkan bahwa Siwak memiliki efek anti-mikroba yang dapat membantu mengurangi plak, mencegah karies, dan mengurangi masalah gusi.
  2. Bahan Alami: Siwak mengandung fluorida, tanin, dan senyawa alami lainnya yang baik untuk kesehatan gigi.
  3. Efek Samping Minimal: Siwak adalah pilihan alami dengan risiko efek samping yang sangat rendah dibandingkan dengan produk pemutih gigi kimia.
  4. Melawan Karies dan Kerusakan Gigi: Siwak membantu mencegah pembentukan lubang pada gigi.
  5. Melindungi dari Plak dan Tartar: Mengurangi penumpukan plak yang dapat mengarah pada tartar.
  6. Melawan Kuman dan Bakteri Berbahaya: Memiliki sifat anti-mikroba yang membantu membunuh bakteri jahat.
  7. Menghilangkan Bau Mulut: Meningkatkan kesegaran napas dan mengurangi bau mulut.
  8. Meningkatkan Rasa Kebersihan: Memberikan perasaan mulut yang bersih dan segar.
  9. Melindungi dan Menguatkan Gusi: Mendukung kesehatan gusi dan mencegah masalah gusi.
  10. Mengurangi Nyeri dan Peradangan Gusi: Membantu meredakan ketidaknyamanan akibat peradangan gusi.

Kandungan Dalam Siwak

  1. Fluorida: Membantu mencegah kerusakan gigi.
  2. Tanin: Memiliki sifat anti-mikroba dan membantu mengurangi peradangan.
  3. Saponin: Memiliki efek pembersih dan membantu menghilangkan plak.
  4. Alkaloid: Memiliki efek anti-mikroba.
  5. Vitamin dan Mineral: Menyediakan nutrisi yang baik untuk kesehatan gusi dan mulut.

Kesimpulan

Bersiwak adalah praktik yang dianjurkan dalam Islam oleh Nabi Muhammad untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Siwak, biasanya dari pohon Salvadora Persica, memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah karies, mengurangi plak, dan menjaga kesehatan gusi. Dianjurkan dilakukan sebelum shalat, saat berwudhu, dan setelah bangun tidur. Siwak mengandung senyawa alami yang baik untuk kesehatan, menawarkan alternatif yang lebih aman dibandingkan produk pembersih gigi kimia, dan sekaligus merupakan bentuk ibadah.

Daftar Pustaka

  • Hadis Sahih Bukhari, Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. Sahih Bukhari. Hadits no. 888. Anas bin Malik menyatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.”
  • Hadis Sahih Muslim, Muslim, Abu al-Husain. Sahih Muslim. Hadits no. 746. Sayidah Aisyah menceritakan bahwa mereka menyiapkan Siwak dan air untuk Rasulullah ketika beliau ingin bersuci.
  • Muslim, Abu al-Husain. Sahih Muslim. Hadits no. 452. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyampaikan sabda Nabi, “Seandainya tidak memberatkan umatku, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak tiap kali hendak shalat.”
  • Al-Mulakhas al-Fiqhy, Al-Khattabi, Al-Muhammad. Al Mulakhos al Fiqhy. Buku yang menjelaskan Siwak sebagai bagian dari syariat Islam dan praktiknya.
  • Syarh Shahih Muslim, An-Nawawi, Yahya. Syarh Shahih Muslim. Buku yang menguraikan definisi dan pentingnya bersiwak menurut ulama.
  • Shahih Fiqhu Sunnah, Al-Ashqar, Dr. Salih. Shahih Fiqhu Sunnah. Buku yang menjelaskan praktik bersiwak dalam kehidupan sehari-hari dan dalil-dalilnya.
  • Penelitian tentang Manfaat Siwak, Al-Zahrani, N. & Al-Harbi, F. (2020). “Antimicrobial Effects of Siwak on Oral Health.” Journal of Dentistry, 48, 43-49. [Studi yang menunjukkan efektivitas Siwak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut].
  • Dokumen Medis dan Artikel Kesehatan, Ahmad, M. (2019). “The Benefits of Miswak: A Natural Oral Hygiene Aid.” International Journal of Health Sciences, 13(2), 35-41. [Artikel tentang kandungan kimia dan manfaat kesehatan Siwak yang didukung oleh penelitian medis].
  • Buku Fiqh Islam, Ibn Qudamah, Abd Allah. Al-Mughni. Buku yang membahas tentang sunnah Nabi dan praktik bersiwak, serta memberikan panduan fiqh terkait ibadah ini.
  • Kandungan Siwak, Al-Muqaddim, S. (2021). “Chemical Composition of Salvadora Persica: Benefits for Oral Health.” Phytotherapy Research, 35(5), 2040-2047. [Studi tentang kandungan kimia Siwak dan manfaatnya].