
Sebuah jurnal terbitan Emerald Publishing melakukan survei di 30 negara di Eropa. Hasilnya, sebanyak 13 negara akan menjadi negara mayoritas Muslim di Eropa.
Menurut hasil penelitian PSU Research Review ini, 13 negara di mana populasi Muslim akan menjadi mayoritas antara tahun 2085 dan 2215 adalah Siprus (pada tahun 2085), Swedia (2125), Prancis (2135), Yunani (2135), Belgia (2140), Bulgaria (2140), Italia (2175), Luksemburg (2175), Inggris Raya (2180), Slovenia (2190), Swiss (2195), Irlandia (2200), dan Lituania (2215).
Bi Idznillah!
Masuknya Islam ke daratan Eropa yang kemudian membentuk peradaban selama 800 tahun lamanya di wilayah yang bernama Andalusia, sudah banyak diketahui.
Namun, bagaimana Islam datang ke Eropa Timur? Yang selama masa kekuasaan Uni Soviet identik dengan negara-negara komunis?
Kedatangan Islam ke Eropa Timur sezaman dengan masuknya Islam ke semenanjung Iberia, yakni pada masa Khalifah Walid ibnu Abdul Malik, yang memimpin sekira tahun 705–715 M.
Pada waktu itu dikirimlah seorang Mujahid bernama Qutaibah ibn Muslim untuk menjadi bagian dari pasukan pembebas Persia.
Setelah berhasil membebaskan Persia, pasukan ini terus bergerak sampai ke wilayah yang sekarang bernama Rusia, dan lalu sampai ke Asia Tengah, menyeberangi sungai Amu Darya.
Sekalipun jejaknya di wilayah yang sekarang bernama Rusia tak banyak dituliskan, sebagaimana pencapainnya di Bukhara dan Samarkand. Namun, dipercaya sejak saat itulah cahaya hidayah mulai menyinari wilayah Volga.
Di wilayah yang terbentang antara sungai Volga dan sungai Kama ini berdirilah kerajaan Volga Kama Bolghar.
Posisinya yang strategis, menjadikannya sebagai perlintasan perdagangan Asia-Eropa yang ramai. Banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang, termasuk pedagang Muslim dari Jazirah Arab.
Komoditas yang diperdagangkan oleh penduduknya, antara lain, parafin, panah, kulit kayu birch, topi bulu, lem ikan, gigi ikan, batu ambar, kulit kuda, madu, hazelnut, baju besi, hingga budak Slavia.
Salah seorang pemimpinnya yang bernama Khan Almis (895 M-925 M), tertarik dengan kemuliaan akhlak para pedagang Muslim, hingga akhirnya bersyahadat pada 922 M dan mengganti namanya menjadi Jakfar bin Abdullah. Setelah itu, Islam menjadi agama resmi kerajaan Volga Kama Bolghar. Kerajaan Islam pertama di wilayah Eropa timur.
Jakfar bin Abdullah lalu berkorespondensi dengan Khalifah Al-Muqtadir dari Daulah Abbasiyah untuk mengirimkan ulamanya, guna mengajarkan Islam pada rakyatnya.
Saat ini, Rusia menjadi rumah terbesar bagi Muslim di Eropa Timur. Jumlahnya tak kurang dari 20%, dan menurut Russia Today diprediksi tahun 2050 Muslim Rusia mencapai 50%!
Maka benarlah analisa Syaikh Yusuf al-Qardhawi, bahwa Eropa nantinya akan menjadi Islam dengan sendirinya. Bukan lagi dengan pedang dan senjata, melainkan dengan ilmu pengetahuan.
Semoga Allah masih izinkan kita menyaksikannya, ketika hal itu terjadi.
Allahu Akbar!