Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas seorang Muslim, khususnya dalam era globalisasi yang membawa perubahan pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Globalisasi memberikan peluang dan tantangan bagi pendidikan Islam, salah satunya adalah menjaga identitas agama di tengah derasnya arus budaya dan nilai-nilai asing yang dapat mempengaruhi keimanan dan akhlak generasi muda. Artikel ini akan membahas pentingnya kurikulum pendidikan Islam dalam menjaga identitas agama, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum ini dengan dinamika global tanpa kehilangan esensi nilai-nilai Islam.

1. Pentingnya Kurikulum Pendidikan Islam dalam Mempertahankan Identitas Agama

Identitas agama bagi seorang Muslim adalah landasan hidup yang tidak hanya memberikan pedoman spiritual tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan etika sosial yang baik. Pendidikan Islam yang komprehensif dan sistematis dapat membantu generasi muda mempertahankan nilai-nilai agama mereka di tengah gempuran ideologi dan budaya luar. Dalam hal ini, kurikulum pendidikan Islam memainkan peran penting untuk menanamkan prinsip-prinsip keimanan, akhlak, ibadah, dan muamalah sejak dini, sehingga membentuk identitas keislaman yang kokoh. Allah berfirman:

“وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًۭا فَٱتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ”

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)

Ayat ini menegaskan pentingnya berpegang teguh pada jalan Allah, sebuah prinsip yang harus disampaikan dalam kurikulum pendidikan Islam untuk menjaga generasi muda agar tidak terseret arus ideologi yang bertentangan dengan ajaran Islam.

2. Kurikulum Pendidikan Islam di Era Globalisasi: Tantangan dan Peluang

Di tengah dinamika globalisasi, kurikulum pendidikan Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti masuknya budaya konsumtif, materialisme, dan liberalisme yang cenderung mengabaikan nilai-nilai spiritual. Hal ini bisa melemahkan identitas keislaman jika tidak diimbangi dengan pendidikan agama yang kuat. Meski begitu, globalisasi juga membuka peluang bagi pengembangan kurikulum yang lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Penggunaan teknologi, seperti media digital dan aplikasi edukasi, dapat memperkaya metode pembelajaran dan memudahkan akses terhadap materi-materi keislaman.

3. Elemen Penting dalam Kurikulum Pendidikan Islam yang Kontekstual

Berikut adalah beberapa elemen yang sebaiknya ada dalam kurikulum pendidikan Islam agar mampu menjaga identitas agama di era global:

a. Pengajaran Akidah yang Kokoh

Akidah adalah pondasi iman. Kurikulum pendidikan Islam harus mampu menanamkan prinsip tauhid (keesaan Allah) secara mendalam dan menguatkan keimanan peserta didik. Ini bertujuan agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam. Dengan akidah yang kokoh, generasi muda akan mampu memilah mana yang sesuai dan mana yang bertentangan dengan ajaran agama.

b. Pembinaan Akhlak Mulia

Pendidikan Islam tidak hanya menekankan aspek kognitif tetapi juga pembinaan akhlak. Generasi muda perlu dibekali dengan nilai-nilai etika dan akhlak mulia yang bersumber dari teladan Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda:

“إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ”

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Imam Ahmad)

Pembinaan akhlak ini penting agar mereka mampu berinteraksi secara positif dengan lingkungan global yang beragam tanpa kehilangan prinsip-prinsip Islam.

c. Pemahaman tentang Syariat Islam yang Relevan

Syariat Islam yang mencakup fiqih ibadah dan muamalah perlu disampaikan secara komprehensif dalam kurikulum pendidikan Islam. Materi fiqih dalam kurikulum sebaiknya disesuaikan dengan kondisi zaman, seperti pemahaman tentang transaksi online, etika bermedia sosial, dan isu-isu sosial kontemporer. Dengan demikian, peserta didik dapat memahami aplikasi syariat Islam dalam kehidupan modern tanpa kehilangan esensi ajarannya.

d. Pengenalan Kebudayaan Islam dalam Konteks Sejarah dan Global

Globalisasi menuntut kita untuk memahami posisi umat Islam dalam konteks sejarah dunia. Dalam kurikulum, pengenalan sejarah peradaban Islam, pencapaian ilmu pengetahuan oleh ilmuwan Muslim, serta pengaruh Islam terhadap kebudayaan dunia akan menumbuhkan kebanggaan dan kesadaran akan identitas Islam yang mendalam.

4. Mengintegrasikan Teknologi dan Kurikulum Pendidikan Islam

Penggunaan teknologi dapat memberikan ruang bagi inovasi dalam pembelajaran pendidikan Islam. Misalnya, aplikasi Al-Qur’an interaktif, video edukasi tentang kisah-kisah nabi, atau platform pembelajaran berbasis daring yang berisi konten keislaman. Teknologi ini dapat membantu anak-anak muda untuk mengakses informasi keislaman dengan cara yang menarik dan sesuai dengan preferensi belajar mereka.

Namun, teknologi dalam pendidikan Islam harus tetap diarahkan agar penggunaannya berlandaskan nilai-nilai agama. Selain itu, orang tua dan pendidik perlu membekali anak dengan keterampilan literasi digital agar mereka mampu memfilter informasi sesuai dengan nilai-nilai Islam.

5. Kolaborasi Antara Lembaga Pendidikan, Orang Tua, dan Masyarakat

Kurikulum pendidikan Islam yang efektif memerlukan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga formal bertanggung jawab menyediakan kurikulum yang berkualitas, sementara orang tua berperan sebagai pendidik pertama yang membimbing anak dalam penerapan nilai-nilai Islam di rumah. Masyarakat juga perlu berperan aktif menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai keislaman sehingga identitas agama dapat terjaga.

6. Kesimpulan

Kurikulum pendidikan Islam di era global memiliki peran krusial dalam menjaga identitas agama di tengah tantangan zaman. Dengan menguatkan akidah, membina akhlak mulia, menyajikan pemahaman syariat yang relevan, serta mengintegrasikan teknologi secara positif, kurikulum pendidikan Islam dapat menjadi sarana yang efektif untuk membentuk generasi Muslim yang tangguh, berakhlak mulia, dan berwawasan global. Kolaborasi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga dan menguatkan identitas keislaman generasi muda di tengah dinamika global.