Dalam perspektif Islam, rumah tangga merupakan institusi yang sangat mulia. Ia adalah wadah utama dalam membangun masyarakat yang sehat, harmonis, dan berakhlak mulia. Rumah tangga yang bahagia tercipta melalui tiga pilar utama: cinta, komitmen, dan pengorbanan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Cinta dalam Rumah Tangga

Cinta adalah fondasi dasar dalam rumah tangga. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan teladan yang indah tentang bagaimana mencintai istri dan keluarga. Beliau bersabda:

َخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ.

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)

Cinta ini tidak hanya diungkapkan dalam kata-kata, tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membantu pekerjaan rumah tangga, mendengarkan keluhan istrinya, dan selalu memberikan perhatian yang penuh kasih sayang.

Komitmen dalam Rumah Tangga

Komitmen adalah bentuk kesungguhan untuk menjaga janji dan tanggung jawab dalam pernikahan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mencontohkan bagaimana menjaga komitmen ini dengan kesetiaan dan penghormatan kepada istri-istrinya.

Salah satu bentuk komitmen Rasulullah adalah memuliakan Khadijah Radhiyallahu ‘Anha, meskipun setelah wafatnya. Beliau selalu mengenang jasa-jasanya dan sering menyebut-nyebut kebaikannya. Ini menunjukkan bahwa komitmen dalam rumah tangga melampaui batas waktu dan keadaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Komitmen ini menguatkan hubungan suami istri dan menjadikan rumah tangga sebagai tempat yang penuh ketenangan.

Pengorbanan dalam Rumah Tangga

Pengorbanan adalah bukti nyata dari cinta dan komitmen. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menunjukkan bagaimana pengorbanan menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan rumah tangga.

Contoh nyata adalah ketika Rasulullah bersabar menghadapi kecemburuan istri-istrinya. Beliau tidak pernah membalas dengan kemarahan, melainkan dengan sikap bijak dan pengertian. Selain itu, beliau rela mengurangi kenyamanan pribadinya demi kebahagiaan keluarganya.

Rasulullah juga bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya orang yang paling besar haknya atas seorang wanita adalah suaminya, dan orang yang paling besar haknya atas seorang pria adalah ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pengorbanan dalam rumah tangga bukan hanya tentang materi, tetapi juga mencakup waktu, perhatian, dan usaha untuk saling memahami.

Kesimpulan

Rumah tangga yang bahagia adalah rumah tangga yang dibangun di atas dasar cinta, dipertahankan dengan komitmen, dan dikuatkan oleh pengorbanan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah teladan sempurna dalam mewujudkan ketiga pilar ini.

Semoga kita semua mampu meneladani beliau dan membangun rumah tangga yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin.