Perang Hamra al-Asad merupakan salah satu pertempuran yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad. Kendati demikian, ada pula sejarawan yang tidak menggolongkannya sebagai perang, karena dalam peristiwa ini tidak terjadi konfrontasi senjata secara langsung. Perang Hamra al-Asad terjadi pada tahun 3 Hijriah (625 Masehi), tepat setelah Perang Uhud antara kaum Muslim dengan kaum kafir Quraisy.

Dalam perang ini, Nabi Muhammad ingin melemahkan mental musuh yang baru saja mengalahkan pasukan Islam dalam perang. Orang orang Quraisy kembali lagi ke Madinah untuk membasmi kaum muslimin, setelah mengira kaum muslimin melemah karena Perang Uhud. Akan tetapi Nabi Muhammad menggagalkan serangan tersebut, yang akhirnya orang-orang Quraisy kembali ke Makkah.

Sejarah Hamra al-Asad

Pada hari Ahad, Rasulullah ﷺ memanggil umat Islam untuk bangkit mengejar musuh, dengan tujuan menakut-nakuti mereka. Perang ini dikenal dengan nama Perang Hamarah al-Asad. Rasulullah ﷺ memerintahkan agar hanya mereka yang turut serta dalam Perang Uhud yang keluar bersama beliau, kecuali Shahabat Jabir bin Abdullah yang ayahnya telah memberinya amanat untuk menyelesaikan urusan-urusannya. Ayah Jabir wafat dalam Perang Uhud dan Jabir meminta izin kepada Rasulullah ﷺ untuk bergabung dalam Perang Hamra al-Asad, yang mana beliau pun memberikan izin.

gamabaran perang uhud dan prang hamra al asad

Umat Islam bangkit sesuai dengan perintah Rasulullah ﷺ, meskipun mereka masih diliputi oleh bekas luka-luka akibat Perang Uhud. Mereka bergerak menuju Hamra al-Asad yang terletak sekitar delapan mil dari kota Madinah. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran, ayat 172:

“Orang-orang yang menjawab seruan Allah dan Rasul-Nya setelah mereka dilanda luka, bagi mereka yang berbuat baik dan bertakwa, akan mendapat balasan yang besar.” (QS. Ali Imran:172)

Dalam perjalanan mereka, seorang pria bernama Ma’bad bin Abi Ma’bad al-Nazai menemui Rasulullah ﷺ dan para shahabat, lalu ia memberikan perlindungan sampai mereka sampai di tempat yang disebut al-Ruwa, di mana ia menemui Abu Sufyan dan para musyrikin yang sedang bersiap untuk kembali ke Makkah. Ma’bad memberi informasi kepada mereka bahwa Rasulullah ﷺ dan para shahabat telah bergerak mengejar mereka. Berita ini mengguncang mental pasukan Quraisy, yang awalnya berniat kembali ke Madinah, namun setelah mendengar informasi tersebut mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Makkah.

Dalam pertempuran ini, Rasulullah ﷺ menangkap Muawiyah bin Abu Sufyan, anak dari al-Mughira bin Abi al-Ash. Beliau memerintahkan agar Muawiyah dihukum pancung, tetapi dia adalah satu-satunya yang dieksekusi dalam perang ini.

Pengiriman Mata-Mata

Sesaat sebelum Nabi Muhammad berangkat mengejar pasukan Makkah yang berangkat, ia mengirim tiga mata-mata yang semuanya berasal dari Bani Aslam , untuk melacak pasukan Makkah yang berangkat. Dua dari mereka bertemu dengan pasukan Makkah di Hamra al-Asad, sekitar delapan mil dari kota Madinah. Abu Sufyan telah mengetahui tentang usaha Nabi Muhammad untuk mengejar orang-orang Makkah. Kedua mata-mata itu mendengar diskusi di antara orang-orang Quraisy: apakah mereka harus kembali dan menghabisi kaum Muslim untuk selamanya, atau melanjutkan perjalanan mereka ke Makkah.

Peristiwa ini terjadi sehari sebelum orang-orang Makkah tiba di Hamra al-Asad. Sebelum mereka meninggalkan Hamra al-Asad, orang-orang Quraisy melihat kedua mata-mata Muslim itu, lalu menangkap dan membunuh mereka, dan meninggalkan mayat mereka di jalan. Mereka tidak mengetahui keberadaan mata-mata Muslim ketiga.

Para pejuang Muslim, di bawah pimpinan Nabi Muhammad, pergi ke Hamra al-Asad dan menemukan dua mayat mata-mata tersebut. Setelah Nabi Muhammad mengetahui bahwa orang Quraisy tidak akan menyerangnya lagi, ia memutuskan untuk menghabiskan tiga malam—atau lima malam, menurut ibn Sa’ad—hingga Rabu, (25–27 Maret 625) sebelum kembali ke Madinah. 

Ketika di Hamra al-Asad, Nabi Muhammad membuat perjanjian dengan Ma’bad al-Khuza’ah di Tihamah, di mana Ma’bad berjanji untuk tidak menyembunyikan apa pun darinya. Ma’bad kemudian dikirim ke Makkah untuk menyebarkan informasi palsu. Di Makkah, Ma’bad bertemu dengan Abu Sufyan dan menyebarkan disinformasi bahwa Nabi Muhammad telah mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan Abu Sufyan.

Abu Sufyan dan para koleganya merencanakan serangan besar-besaran dan menentukan kota Madinah sebagai target, untuk menghabisi umat Islam dengan sekali serangan dan untuk selamanya. Mendengar pembicaraan Ma’bad tentang kekuatan militer Nabi Muhammad yang besar, Abu Sufyan mundur dari rencananya untuk segera menyerang umat Islam. Dengan cara ini Nabi Muhammad berhasil mencegah serangan besar-besaran yang direncanakan orang-orang Makkah. 

Teladan & Pelajaran

Hamra al-Asad adalah kisah keberanian dan ketangguhan Rasulullah dan para shahabat mulia. Hamra al-Asad menjadi saksi sebuah ketaatan tiada banding, saksi atas cinta yang tiada pernah padam di berbagai keadaan. Rasa sakit, keletihan, kepayahan, duka cita yang tak hanya dirasa oleh fisik tetapi juga membebani mental, tak membuat mereka abai ketika panggilan jihad dikumandangkan. Sungguh gambaran akan ketaatan yang membuat diri semakin kerdil jika dibandingkan dengan sosok mereka.

Saat ini, kala jiwa dipenuhi kecintaan pada materi, kala sakit fisik dan keletihan sedikit malah dijadikan alasan tertahannya banyak kebaikan dan terhentinya panggilan dakwah, kisah mereka dalam mengijabahi panggilan ribath membuat kita malu.

Hamra al-Asad mengajarkan kepada kita arti sebuah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, yang tak memerlukan alasan apapun. Mengajarkan kepada kita bahwa tawakkal adalah menyerahkan hasil final kepada Allah, setelah ketaatan dijalankan. Hamra al-Asad adalah contoh ketaatan yang tiada cela.

Daftar Pustaka

  1. القسطلاني، أحمد بن محمد بن أبي بكر. المواهب اللدنية بالمنح المحمدية. القاهرة: المكتبة التوفيقية، ط. 1.
  2. المشاط، حسن بن محمد. إنارة الدجى في مغازي خير الورى ﷺ. جدة: دار المنهاج، ط. 2، 1426 هـ.
  3. ابن كثير، إسماعيل بن عمر. الفصول في السيرة. تحقيق وتعليق: محمد العيد الخطراوي، محيي الدين مستو. دمشق: مؤسسة علوم القرآن، ط. 3، 1403 هـ.
  4. Wikipedia. “Battle of Hamra al-Asad.” Wikipedia.
  5. Kompas. “Perang Hamra al-Asad: Upaya Rasulullah Melemahkan Mental Musuh.” Kompas.
  6. Hidayatullah. “Hamra al-Asad dan Ketaatan Sahabat.” Hidayatullah.