
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah “hijrah” semakin populer, khususnya di kalangan anak muda. Banyak yang mulai mengenakan pakaian lebih syar’i, meninggalkan kebiasaan lama, serta mendalami ilmu agama. Namun, muncul pertanyaan: apakah hijrah ini hanya sekadar tren atau benar-benar lahir dari kesadaran yang mendalam?
Makna Hijrah dalam Islam
Secara bahasa, hijrah berarti berpindah atau meninggalkan sesuatu. Dalam Islam, hijrah memiliki dua makna utama:
- Hijrah Fisik, yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi menjaga keimanan, sebagaimana hijrah Rasulullah ﷺ dari Mekah ke Madinah.
- Hijrah Maknawi, yaitu meninggalkan segala bentuk maksiat menuju ketaatan kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda: “وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ” “Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari, no. 10)
Fenomena Hijrah di Kalangan Anak Muda
Banyak anak muda yang mulai berhijrah, baik dalam penampilan, pergaulan, maupun kebiasaan sehari-hari. Beberapa faktor yang mendorong fenomena ini antara lain:
- Media Sosial: Banyak dai muda yang aktif di media sosial dan memberikan motivasi untuk berhijrah.
- Kesadaran Diri: Banyak yang merasa bahwa hidup harus lebih bermakna dengan mendekatkan diri kepada Allah.
- Lingkungan: Pengaruh teman dan komunitas hijrah juga turut mendorong seseorang untuk berubah.
Namun, ada pula yang berhijrah karena tren, bukan dari hati. Mereka mengikuti gaya berpakaian islami, tetapi masih kesulitan untuk konsisten dalam ibadah. Inilah tantangan terbesar dalam berhijrah: mempertahankan istiqamah.
Tantangan dan Solusi dalam Hijrah
- Godaan Kembali ke Kebiasaan Lama
- Solusi: Perbanyak ilmu agama dan berteman dengan orang-orang saleh.
- Menghadapi Cibiran atau Kritik
- Solusi: Sabar dan tetap istiqamah, karena setiap kebaikan pasti diuji.
- Hijrah Setengah Hati
- Solusi: Pahami bahwa hijrah bukan hanya soal penampilan, tetapi juga perbaikan akhlak dan ibadah.
Hijrah di usia muda adalah anugerah besar yang harus disyukuri. Namun, hijrah bukan sekadar tren, melainkan sebuah perjalanan menuju ridha Allah. Mari kita berhijrah dengan ilmu dan kesungguhan hati, bukan sekadar mengikuti arus. Rasulullah ﷺ bersabda:
“إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ” “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari, no. 1)
Semoga hijrah kita diterima oleh Allah dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Aamiin.