
Di era modern ini, pendidikan mengalami perkembangan pesat dengan hadirnya teknologi digital dan metode pembelajaran yang semakin canggih. Namun, di balik kemajuan ini, tantangan besar juga muncul bagi remaja Muslim, yaitu bagaimana tetap menjaga karakter Islami di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
“وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَـٰئِكَ هُمُ ٱلْفَـٰسِقُونَ”
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 19)
Ayat ini mengingatkan bahwa jika seseorang jauh dari Allah, maka ia akan kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu, membentuk karakter Islami di dunia pendidikan modern menjadi suatu keharusan bagi remaja Muslim agar tetap memiliki identitas yang kuat sebagai seorang Muslim.
1. Menjadikan Islam sebagai Landasan Hidup
Pendidikan modern sering kali hanya menekankan aspek akademik dan melupakan pembentukan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam. Seorang remaja Muslim harus menjadikan Islam sebagai pedoman utama dalam belajar dan berperilaku.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ”
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Dengan menjadikan Islam sebagai pegangan, setiap keputusan dalam pendidikan dan pergaulan akan selalu berlandaskan nilai-nilai agama.
2. Menjaga Akhlak dalam Pergaulan
Pergaulan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang. Di era modern, remaja Muslim dihadapkan pada berbagai tantangan sosial, seperti pergaulan bebas, budaya hedonisme, dan pengaruh negatif dari media sosial. Oleh karena itu, penting untuk memilih teman yang baik dan lingkungan yang positif.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ”
“Seseorang itu berada di atas agama sahabat dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Berteman dengan orang-orang yang memiliki akhlak baik akan membantu membentuk karakter Islami yang kokoh.
3. Menggunakan Teknologi dengan Bijak
Teknologi dan media sosial adalah bagian dari pendidikan modern yang tidak bisa dihindari. Namun, sebagai remaja Muslim, penggunaan teknologi harus tetap dalam batasan syariat Islam. Jangan sampai teknologi justru menjauhkan dari nilai-nilai agama.
Allah ﷻ berfirman:
“إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا”
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra: 36)
Gunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti mencari ilmu, berdakwah, atau mengembangkan keterampilan yang berguna bagi umat.
4. Menyeimbangkan Antara Ilmu dan Iman
Remaja Muslim harus memahami bahwa ilmu pengetahuan dan iman tidak bisa dipisahkan. Pendidikan modern memang mendorong perkembangan intelektual, tetapi jika tidak diiringi dengan keimanan, ilmu tersebut bisa membawa kesesatan.
Allah ﷻ berfirman:
“إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰؤُا۟”
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fatir: 28)
Maka, selain belajar ilmu dunia, seorang remaja Muslim juga harus mendalami ilmu agama agar memiliki keseimbangan antara akal dan hati.
5. Memiliki Sikap Mandiri dan Tanggung Jawab
Pendidikan modern menuntut seseorang untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Remaja Muslim harus memiliki kesadaran untuk tidak hanya bergantung pada orang lain, tetapi juga berusaha mengembangkan diri dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“لَا يَزَالُ قَدَمُ عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ”
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat hal: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan ke mana ia belanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan.” (HR. Tirmidzi)
Sikap mandiri dan bertanggung jawab ini akan membantu remaja Muslim menghadapi tantangan pendidikan modern dengan lebih baik.
6. Senantiasa Berdoa dan Bersandar kepada Allah
Sebesar apa pun usaha yang dilakukan, seorang Muslim harus selalu bergantung kepada Allah. Doa adalah senjata utama agar tetap diberi kekuatan dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut:
“اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا”
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan rezeki yang baik.” (HR. Ahmad)
Dengan doa dan tawakal, setiap remaja Muslim akan mampu menghadapi tantangan pendidikan modern dengan tetap mempertahankan karakter Islami.
Kesimpulan
Membentuk karakter Islami di tengah arus pendidikan modern bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dengan menjadikan Islam sebagai landasan hidup, menjaga akhlak, menggunakan teknologi dengan bijak, serta menyeimbangkan ilmu dan iman, seorang remaja Muslim dapat tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
Sebagaimana pepatah Arab mengatakan:
“العِلْمُ بِلَا أَدَبٍ كَالنَّارِ بِلَا حَطَبٍ”
“Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar.”
Semoga setiap remaja Muslim dapat menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan membawa manfaat bagi umat dan dunia. Aamiin.