Dalam beribadah puasa, pengetahuan ilmu teori dan praktis sama-sama diperlukan. Jika kita selama ini hanya sekedar berpuasa, mengikuti aturan dan instruksi dari seorang ustadz atau anjuran pemerintah, kini sudah seharusnya Anda tahu seluk-beluk hukum terkait puasa, bahkan dari sumber primernya langsung. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui, terutama berkaitan dengan proses sahur puasa dan buka puasa. Selamat mempelajari dengan sepenuh hati.

Waktu Sahur Terbaik

Tahukah Anda kapan waktu sahur terbaik versi Rasulullah. Shahabat Anas bin Malik pernah dikisahkan secara langsung oleh Shahabat Zaid bin Tsabit.

تَسَحَّرْنا مع رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ثم قام إلى الصَّلاةِ، قلتُ: كم كان بين الأذان والسحور؟ قال: قدر خمسين آية

katanya suatu hari ia bersama beberapa shahabat lainnya pernah diajak sahur oleh Rasulullah. Pasca sahur, sesaat kemudian Rasulullah melaksanakan Shalat Subuh.

Shahabat Anas bertanya: “Berapa selisih waktu antara adzan dan sahur?”

Shahabat Zaid menjawab: “Perkiraan membaca 50 ayat.” (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim)

Sahur Penuh Berkah

Selain baik secara medis, ternyata sahur juga memiliki nilai berkah. Banyak hadis Rasulullah yang menjelaskan kompleksitas akan hal itu.

عن رجل أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: دَخَلتُ النبي صلى الله عليه وسلم وهو يَتَسَحَّر، فقال: إنها بركة أعطاكم الله إياها فلا تَدَعُوهُ

Salah seorang shahabat suatu hari bertamu ke rumah Rasulullah, sedangkan beliau saat itu makan sahur. Rasulullah lalu bersabda: “Sahur adalah berkah yang dianugerahkan Allah, maka jangan kalian pernah meninggalkannya.” (HR. Imam Nasai)

Atau dalam teks hadis lain, Rasulullah bersabda:

السحور كله بركة فلا تَدَعُوه ولو أن أحدكم يجرع جرعة من ماء فإن الله تعالى وملائكته يُصَلُّون على المتسحرين

“Keseluruhan proses sahur itu penuh berkah, maka jangan pernah meninggalkannya. Bahkan meski kalian hanya menemukan seteguk air. Sebab Allah dan para malaikat mendoakan tiap orang yang sahur.” (HR. Imam Ahmad)

Segeralah Buka, Tundalah Sahur

Pernahkah Anda mendengar anjuran ini: “Percepatlah saat berbuka puasa, dan tundalah saat sahur puasa.” Ternyata dua hal yang terlihat berkebalikan ini, telah disabdakan secara langsung oleh Rasulullah. Beliau pernah bersabda:

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ ما عجلوا الفِطْرَ، رواه الإمام مالك في الموطأ والشيخان، زاد أحمد من حديث أبي ذر: وأخروا السحور»

“Setiap hamba akan selalu dalam kebaikan, selagi ia mempercepat buka puasanya, (tambahan teks) dan mengakhirkan sahur puasanya.” (HR. Imam Malik & Imam Ahmad)

Berbuka Dengan Kurma

Adapun anjuran terkait berbuka, Rasulullah menganjurkan kurma sebagai konsumsi awal. Jika tidak ada kurma, maka bolehlah dengan air. Dan ternyata di dunia medis sendiri, bagi mereka yang melakukan meditasi diet makan (karena pasca operasi atau lainnya), dianjurkan mengkonsumsi makanan manis terlebih dahulu. Rasulullah telah bersabda:

إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ على تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالْمَاءُ، فَإِنَّهُ طهور

“Jika seorang dari kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma karena ia penuh berkah. Jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air, karena ia menyucikan.” (HR. Imam Abu Daud)

Dalam hadis lain, diriwayatkan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يُفطِرُ قَبْلَ أَن يُصَلَّى على رُطَبَات، فإن لم تكن رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتُ، فإن لم تكن حَسَا حَسَوتٍ من ماءٍ

“Rasulullah sebelum shalat (maghrib), biasa mengkonsumsi beberapa kurma basah. Jika tidak ada kurma basah, beliau mengkonsumsi beberapa kurma kering. Jika masih tidak ada kurma kering, beliau akan meneguk air putih.” (HR. Imam Tirmidzi)[1] []


[1] *Disadur dari kitab Is’afu Ahlil-Iman, Bi Wadzaifi Syahri Ramadhan,tulisan asy-Syekh Hasan Muhammad al-Masyath, tokoh legendaris ulama Makkah al-Mukarramah.