
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, yang tidak menyia-nyiakan amalan seorang pekerja, dan tidak mengecewakan harapan seorang yang berharap, dan menyia-nyiakan permohonan seorang yang meminta, dan keagungan sifat-sifat-Nya tidak bisa dicakup oleh perkataan orang yang membicarakan-Nya.
Allah menjadikan puasa Ramadhan sebagai rukun Islam, dan shalat Tarawih di bulan ini sebagai tradisi orang-orang yang mulia. Dia menjadikannya bulan yang penuh berkah bagi manusia, karena awalnya adalah rahmat Allah, pertengahannya adalah ampunan dosa, dan akhirnya adalah terbebas dari api neraka.
Berapa banyak malaikat yang mulia turun di dalamnya, dan berapa banyak setan terkutuk yang dibelenggu di dalamnya? Ramadhan di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Maka barangsiapa yang menghabiskan malam Ramadhan untuk shalat dan siangnya untuk berpuasa, maka dengan itu ia akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan memperoleh tempat yang damai.
Celaka dan celakalah orang yang memakan makanan yang diharamkan saat Ramadhan, menyakiti manusia, berbuat dosa, berbuat jahat, serta berkata jahat, maka ia berhak mendapatkan pembalasan dari Allah.
Aku memuji kepada Allah atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita, dan atas segala nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, sebagai kesaksian yang membangun dasar-dasar keyakinan, yang memadukan bagian-bagian Islam yang paling utama dan yang paling rendah.
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang telah Dia muliakan atas para nabi sejak dahulu kala, dan melalui sosok Rasulullah Allah muliakan kita atas umat-umat lainnya, dan melalui dialah kita mengenal keberkahan hari Jum’at di antara hari-hari lainnya, dan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dalam setahun. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepadanya, keluarga dan para sahabatnya, dan senantiasa melimpahkan keselamatan kepada mereka.
Wahai sekalian manusia! Telah tiba pertengahan bulan Allah (Ramadhan), lalu apa yang akan kalian lakukan di sisa bulan ini? Ciptaan Allah telah terbagi, maka kepada golongan manakah kalian akan condong? Kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, sehingga melihat pahala yang baik di dunia dan pahala yang mulia di akhirat? Ataukah kepada orang-orang yang mengerjakan kejahatan, sehingga melihat kerugian yang besar di dunia dan penyesalan yang besar di akhirat?
Wahai orang-orang yang zalim, bersegeralah bertobat dan memohon ampunan. Wahai orang-orang yang baik hati, mintalah petunjuk dalam melawan hawa nafsu, mencari keridhaan Yang Maha Kuasa. Wahai orang-orang yang sehat dan kaya, ada zakat dalam harta dan tubuh kalian, maka waspadalah terhadap panasnya api neraka. Wahai orang-orang yang senang shalat, hiasi shalat kalian dengan kekhusyukan, hati yang hadir, dan perbaikan rukun-rukunnya.
Karena Allah telah menjadikan di dalam shalat itu kesenangan bagi Rasulullah. Diriwayatkan dari Rasulullah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya, bahwa ia berkata:
إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى جَعَلَ قُرَّةَ عَيْنِيْ فِي الصَّلَاةِ وَحَبَّبَهَا إِلَيَّ مِثْلَ الطَّعَامِ إِلَى الْجَائِعِ وَالْمَاءِ إِلَى الظَّمْئَانِ وَالْجَائِعُ يَشْبَعُ مِنَ الطَّعَامِ وَأَنَا لَا أَشْبَعُ مِنَ الصَّلَاةِ
“Allah telah menjadikan kesenangan diriku dalam shalat, dan menjadikan shalat sebagai kesukaanku; sama seperti makanan bagi orang yang lapar dan air bagi orang yang haus. Orang lapar akan merasa kenyang dengan makanan, sedang aku tidak akan pernah merasa kenyang dengan shalat.” (HR. Imam Abu Hatim)
Allah menjadikan bulan Ramadhan bagi umat-Nya, sebagai jaminan dan penebus dosa-dosa mereka. Maka ketika bulan Ramadhan telah mencapai separuhnya, Allah berfirman:
يَا مَلَائِكَتِيْ إِنَّ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ صَامُوْا نِصْفَ الشَّهْرِ الْأَوَّلِ، وَقَصَدُوا النِّصْفَ الثَّانِيْ، وَقَدْ وَجَبَ عَلَيَّ أَنْ أَقْبَلَ النِّصْفَ الثَّانِيْ وَنِصْفَ نِيَاتِهِمُ الْخَالِصَةِ، وَأَنَا أُشْهِدُكُمْ يَا مَلَائِكَتِيْ أَنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَغِيْرِهِمْ وَكَبِيْرِهِمْ ذَكَرِهِمْ وَأُنْثَاهُمْ صَحِيْحِهِمْ وَسَقِيْمِهِمْ وَأَعْطَيْتُهُمْ رِضْوَانِي الْأَكْبَرَ
“Wahai para malaikatku, umat Muhammad telah berpuasa pada separuh bulan pertama, dan kini mereka menuju separuh bulan yang kedua. Maka wajib bagi-Ku untuk menyambut separuh bulan yang kedua ini dan separuh niatan mereka yang amat tulus. Aku mempersaksikan kepada kalian, wahai para malaikatku, bahwa Aku telah mengampuni umat Muhammad, baik yang muda maupun yang tua, laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit. Dan Aku telah memberikan mereka keridhaan-Ku yang sangat agung.”
Maka para malaikat pun menerima kabar gembira itu, dan segala puji bagi Allah atas rahmat-Nya yang luas. Allah melimpahkan banyak keberkahan dan perlindungan teragung di bulan Ramadhan yang indah ini. Allah juga menjadikan di sisa bulan ini berbagai keutamaan-keutamaan di akhirnya, seperti Qunut yang dianjurkan setelah malam ini saat Shalat Witir. Hamba yang menaati dan menyeru Allah, ia akan beruntung dan makmur dengan berkah Ramadhan ini.
Ya Allah, limpahkanlah berkah dan kedamaian kepada panutan kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, dengan berkah yang dapat memenuhi harapan kami dan doa kami akan dikabulkan; pun pula limpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti teladannya dan mencintainya.
Dan jadikanlah kami, ya Tuhan kami, termasuk orang-orang terbaik yang telah Engkau beritahu akan keutamaan bulan ini, dan orang-orang yang paling sempurna di antara sekian orang yang telah Engkau sempurnakan bagian pahalanya di Ramadhan ini. Semoga Allah membahagiakan kami dan kalian di pertengahan Ramadhan ini dengan ampunan, dan di saat kepergian Ramadhan nanti dengan keridhaan.
Tuliskanlah bagi kami melalui Ramadhan ini, keselamatan dan kebebasan dari api neraka; serta berikanlah kepada kami di dunia ini bagian keridhaan yang melimpah, dengan pertobatan yang paling tulus, yang diterima, dan yang benar. Jadikanlah kami keluar darinya menuju tempat yang paling mulia dan bermartabat, yakni di surga, dengan kematian yang paling baik dan paling mulia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad—sang Nabi Ummi—beserta keluarga dan para shahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. [1] []
[1] Khutbah ini dibacakan pada acara Khatmul-Quran di Masjid An-Nur di Ba Ma’dan, salah satu masjid yang dibangun atas jasa al-Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi.
Diterjemahkan dari buku: Al-Khuthab Ar-Ramadhaniyah fil-Layali Al-Witriyah,tulisan al-Allamah al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi al-Alawi al-Husaini asy-Syafii.