بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk dengan kekuasaan-Nya, dan menganugerahkan kepada mereka karunia dan nikmat-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat mencegah apa yang diberikan-Nya, dan tidak pula menolak azab-Nya. Para tiran yang sombong tunduk pada kebesaran dan kekuasaan-Nya, karena mereka tunduk kepada kekuasaan dan kehendak-Nya.

Allah yang meninggikan langit tanpa tiang, meratakan bumi, dan membuka jalan bagi-Nya. Dia adalah satu-satunya di kerajaan-Nya, dan tidak membagi kerajaan-Nya dengan siapa pun. Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Mandiri, dimuliakan dan ditinggikan dalam kekuasaan-Nya. Dia tidak menciptakan istri ataupun anak laki-laki. Dia yang menaklukkan lautan, menyebabkan sungai-sungai memancar, dan pohon-pohon menumbuh.

Allah adalah Raja, Maha Perkasa, Maha Penakluk, Yang disembah siang dan malam, Yang Menambal yang terluka, Yang Memperkaya yang miskin dan yang membutuhkan, Yang Mendidik anak-anak kecil, dan Yang Mengetahui apa yang ada dalam pikiran orang yang muda dan yang tua.

لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang sepertiAllah; dan Dia adalah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)

Aku memuji Allah atas segala karunia-Nya yang besar, dan aku bersyukur kepada-Nya atas karunia-Nya yang agung, suatu kesaksian yang akan menyelamatkan pengucapnya dari azab yang pedih. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Nabi mulia yang lewat perantaraannya Allah telah menuntun kita ke jalan yang lurus, yang Dia muliakan dan agungkan.

Dan Allah angkat derajat Rasulullah dan meninggikan derajatnya, yang Dia pilih dari kedudukan-kedudukan yang paling mulia lainnya; Rasulullah dipilih-Nya terbaik dari yang paling baik, menjadikan derajat yang paling tinggi. Dan diturunkan-Nya wahyu kepadanya, sebagai cahaya yang membenarkan apa yang telah ada sebelumnya. Maka dialah yang dipilih oleh-Nya, dan makhluk yang paling dicintai-Nya.

Allah meninggikan sebutan Nabi Muhammad atas para Nabi lainnya, mendukung dengan kemenangan-Nya, mensucikannya dengan penuh penyucian, dan menempatkannya pada posisi yang sangat mulia dan amat berpengaruh.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا * وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS. Al-Ahzab: 45-46)

Rasulullah pemimpin para rasul, pemimpin orang-orang saleh, dan kekasih Tuhan semesta alam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya dan keluarganya.

Semoga Allah juga meridhai para shahabat Rasulullah dan mertuanya, yakni orang yang menjauhi larangan Rasulullah dan menaati perintahnya, guru dari seluruh kelompok, pemimpin orang-orang yang jujur: Amirul Mukminin Abu Bakar ash-Shiddiq.

Semoga Allah meridhai sang pelita penduduk surga, yang menegakkan perintah syariat dan sunnah, yang adil dalam mengambil keputusan dan tidak takut akan celaan demi Allah, dia selalu berkata benar, memutuskan sesuai dengan apa yang diperintahkan Kitab Suci (al-Quran): Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab.

Semoga Allah meridhai pemimpin yang bertakwa, pemberi yang dermawan, yang berpuasa di siang hari, bersujud dan berdiri ibadah di malam hari, yang suka membaca al-Qur’an, para malaikat Yang Maha Penyayang malu padanya, selalu waspada kepada Allah yang tulus baik secara rahasia dan terang-terangan: Amirul Mukminin Utsman bin Affan.

Semoga Allah meridhai sang imam, pedang tajam, pewaris ilmu Rasulullah, suami dari Sayidah Fatimah yang suci, orang yang menusuk dengan dua tombak dan memukul dengan pedang bermata dua, ayah Sayidina Hasan dan Sayidina Husain, orang yang memiliki pendapat benar, pemimpin batalion singa: Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.

Semoga Allah meridhai enam orang yang tersisa dari sepuluh shahabat yang dijamin surga, mereka orang-orang yang memiliki keutamaan yang membanggakan dan anugerah yang melimpah, para pemimpin yang bertakwa.

أُو۟لَٰٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadilah: 22)

Wahai sekalian manusia! Sampai kapankah kealpaan terhadap Hari Kiamat ini akan berlangsung, padahal kematian telah mempercepat waktu kalian, sedang kalian belum menyiapkan bekal apapun untuknya? Gemerlap dunia telah menipu kalian dengan perhiasannya, dan kalian masih berusaha mengais puing-puingnya dan reruntuhan sisanya.

Allah telah menasihati kalian dan menjelaskan peringatan-Nya kepada kalian, sementara kalian hanya berdiam dalam kehidupan dunia kalian. Kalian suka lupa dan tertahan menuju akhiratmu. Kalian melarang (berbuat buruk), tetapi kalian sendiri tidak mau dilarang. Kalian diperintah menaati, tetapi kalian tidak menaati, seolah-olah kalian hidup abadi di dunia ini. Demi Allah, kalian akan segera meninggalkannya, dan kepada Tuhan kalian akan dikumpulkan.

وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan kalian pasti akan ditanya, tentang apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. An-Nahl: 93)

Apakah kalian telah melupakan saat merasa kerugian, kalian lupa obat untuk sakaratul-maut, lupa bertempat tinggal di kuburan, dan lupa kengerian hari kiamat? Kalian telah menjadikan dunia ini sekadar perkataan, dan kalian belum memilih alternatif selainnya. Padahal Allah telah menjelaskannya kepada kalian dan telah memperjelas jalannya, Allah berfirman dalam Kitab-Nya yang sempurna, sebagai peringatan dan memberi paham:

مَّثَلَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ ٱلرِّيَٰحُ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ مُّقْتَدِرًا

“Perumpamaan kehidupan dunia ini seperti airhujanyangAllah turunkan dari langit, makabercampurlah tumbuh-tumbuhan di bumi dengan air itu, lalu menjadi kering yang diterbangkan angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Kahfi: 45)

Hai orang-orang yang tertipu. Waspadalah, waspadalah terhadap dunia dan tipu dayanya, dan apa yang telah dipasangnya untuk kalian, berupa perangkap, segala jerat dan perhiasannya; dan apa yang kalian berhias dan berkiblat kepadanya. Maka, aku melihat kalian, hai orang-orang yang tertipu, sebagai manusia yang kerdil.

Saat dikabarkan bahwa si fulan sedang berbaring sakit, engkau malah masih saja sibuk dengan pekerjaanmu. Namun tiba-tiba saja ajal yang ditentukan telah tiba untukmu, keluarga serta saudara-saudara mulai mengelilingimu, para kerabat dan tetangga telah berkumpul di sekitarmu; suara mereka mulai samar-samar, kematian telah mendekatimu, ruhmu telah mencapai tenggorokanmu, dan Sang Pencipta telah memerintah untuk mencabutnya.

Para wanita merobek-robek bajunya untukmu (tanda berkabung), keluarga serta saudara-saudaramu menangis untukmu, teman-teman serta tetangga-tetanggamu menyesali atas perpisahanmu. Kemudian engkau dibungkus dengan kain kafan, dan dibawa dengan keranda jenazah, menuju lahat kesedihan dan penuh cacing-cacing. Orang-orang menghadiri pemakamanmu.

Mereka yang biasa memakan ternakmu berlarian gembira, sedang anak-anakmu menangis, di belakangmu dan di depanmu; yang termuda di antara mereka hatinya terbakar, berteriak: “Celakalah aku!” Dan yang tertua di antara mereka kehilangan kesabarannya dan berkata: “Oh, ayahku!”

Engkau diletakkan ke dalam kuburmu sendirian, tubuhmu diletakkan dalam liang lahat sendirian. Engkau meninggalkan dunia ini dalam keadaan fakir, setelah selama ini menjadi kaya; engkau menyesali apa yang telah engkau abaikan dari hidupmu.

Lalu malaikat Munkar dan Nakir datang kepadamu, mengagetkanmu dan mendudukkan dirimu; keduanya lalu bertanya kepadamu tentang agamamu. Duhai, amat sedih ketika mendengar pembicaraan itu, jika engkau tidak mampu menjawabnya, sedangkan pilar-pilarmu telah runtuh dan lidahmu lumpuh karena kengerian keduanya.

Maka jika jawaban itu adalah kebahagiaan, keduanya akan mengatakan: “Tidurlah seperti tidurnya pengantin.” Dan jika itu adalah hal lain, keduanya akan mengatakan: “Rasakanlah siksaan dan kesengsaraan ini.”

Wahai orang yang memiliki pikiran dan hati, wahai kumpulan orang tua dan yang muda! Tidakkah kalian merasa tersinggung (cemas) dengan orang-orang dari keluarga dan sanak saudara kalian yang telah meninggal, dan orang-orang dari saudara dan sahabat kalian yang telah meninggal?

Demi Allah, seandainya kalian melihat orang-orang yang telah meninggal dan apa yang terjadi kepada mereka, menyaksikan keadaan mereka saat ini dan di masa mendatang, mengetahui malapetaka besar dan nasib orang-orang yang kalian kasihi itu, maka kalian akan meninggalkan makanan dan minuman, menangis darah demi darah, jiwa kalian akan tercengang dengan penyesalan dan rasa bersalah; ratapan akan meningkat dan kalian akan menangisi diri kalian sendiri untuk waktu yang lama.

Tiap orang berduka atas apa yang telah mereka perbuat, dan terikat pada keburukan perbuatan mereka. Mereka merugi atas perbuatan mereka sendiri, kekayaan mereka telah dibagi-bagi, wanita-wanita mereka telah berganti suami, kecantikan mereka telah berubah, anak-anak mereka telah di ekploitasi, dan cacing-cacing telah memakan tubuh mereka. Mereka telah menjadi tetangga yang tidak saling mengunjungi, dan menjadi tawanan dari kelalaian mereka yang tidak mudah dilepaskan. Akhirnya mereka tidak dapat menjawab, sekedar menunggu terompet kiamat dan hari kebangkitan.

Dan di hari ketika kubur terbelah (kiamat), menampakkan apa yang tersembunyi dari berbagai skandal-skandal; hari ketika seseorang akan bangkit dari kuburnya, dan ia akan melihat buku catatan amalnya, apa yang telah ia kerjakan pada siang hari dan kemarin semasa hidup, dan apa yang telah ia capai demi memuaskan keinginan jiwanya, dan apa yang telah ia nikmati untuk memuaskan nafsunya dan telah ia habiskan. Maka tidak menyisakan sesuatu yang kecil ataupun yang besar pun, melainkan Allah telah menghitungnya.

Hari ketika hal-hal yang besar akan muncul, dan orang-orang yang tertindas akan terikat erat pada para penindas. Kemudian di sana mulai nampak neraka, dan mereka akan berdiri di hadapan Yang Mahakuasa. Allah akan menghakimi hamba-hamba dengan keputusan-Nya, Dia akan memutuskan di antara mereka dengan pengetahuan-Nya, Dia sekali-kali tidak akan menganiaya dalam keputusan-Nya, dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.

يَوْمَ نَحْشُرُ ٱلْمُتَّقِينَ إِلَى ٱلرَّحْمَٰنِ وَفْدًا * وَنَسُوقُ ٱلْمُجْرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ وِرْدًا

“(Ingatlah)pada hari ketika orang-orang yang bertakwa dikumpulkan kepada Tuhan Yang Maha Penyayang secara bergiliran. Dan Kami masukkan orang-orang yang berdosa ke dalam neraka Jahanam berbondong-bondong. (QS. Maryam: 65-66)

Orang-orang yang berbahagia menikmati berjalan-jalan bersama para bidadari.

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ

“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang kekal muda,”(QS. Al-Waqi’ah: 17)

Dan orang-orang yang celaka akan berada di neraka dalam siksaan.

Hai saudaraku…

Pada malam mulia ini yang pahalanya amat agung, perbanyaklah berdoa dan sedekah, manfaatkan amal saleh dan berbuat baik, serta mohonlah ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahan, karena Allah itu

يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَعۡفُواْ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ

“Menerima taubat darihamba-hamba-Nya, danDia mengampuni perbuatan-perbuatanburuk. (QS. Asy-Syura: 25)

Semoga Allah membahagiakan kami dan kalian dengan rahmat-Nya, kami dan kalian berlindung dengan berkat rahmat-Nya. Dan semoga kami dan kalian mati dalam agama dan sunnah Nabi-Nya. Semoga Allah mengumpulkan kami dan kalian termasuk di antara kelompok Nabi Muhammad. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Menjawab.

Semoga salam menyertaimu, wahai bulan Ramadhan; semoga salam menyertaimu, wahai bulan penuh berkah dan al-Quran; semoga salam menyertaimu, wahai bulan penuh rahmat dan ampunan; semoga salam menyertaimu, wahai bulan yang penuh keridhaan; semoga salam menyertaimu, wahai bulan Ramadhan.

Wahai bulan Ramadhan, kami tidak mengucapkan selamat tinggal kepadamu, dan tidak pula berpisah darimu karena takut, melainkan kami sangat senang jika berpuasa untukmu, kami merasa mulia beribadah bagimu, bahkan jika kami harus menangis darah, itu tidak akan cukup menebusmu.

Engkau adalah bulan penghapus dosa, penyembunyi kesalahan, dan tamu terbaik yang paling dicintai. Siangmu adalah ketakwaan dan puasa, malammu adalah pembacaan al-Quran dan berdiri shalat, dan semua harimu adalah kedamaian. Semoga Allah tidak menjadikan ini adalah saat terakhir kami bertemu denganmu, menjadikan amalan kami di dalammu maqbul, dan perbuatan jahat apapun yang telah kami lakukan diampuni.

Aku mengatakan ini, dan aku memohon ampunan kepada Allah untuk diriku sendiri, untuk kalian, untuk orang tua kita, dan untuk semua Muslimin, pria maupun wanita; dan orang-orang yang beriman, pria maupun wanita. Semoga shalawat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, juga kepada keluarganya yang suci, dan semoga Allah meridhai semua shahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.[1] []


[1] Khutbah ini telah melalui revisi dari salinan al-Habib Salim bin Muhammad bin Ali Al-Habsyi, yang dituliskan di Masjid Ba’alawi di kota Ghurfah.

Diterjemahkan dari buku: Al-Khuthab Ar-Ramadhaniyah fil-Layali Al-Witriyah, tulisan al-Allamah al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi al-Alawi al-Husaini asy-Syafii.