
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, Maha Pemenang dalam perintah-Nya, Maha Perkasa dalam kekuasaan-Nya; yang telah membagi-bagi hamba-Nya menjadi pemenang dan pecundang, mulia dan hina, jujur dan dusta.
Allah telah memudahkan orang-orang yang beruntung, yang mulia, yang jujur untuk menaati-Nya, dan menghiasi mereka dengan ilmu ma’rifat dan ibadah kepada-Nya, sehingga mereka telah mengikuti jalan petunjuk-Nya.
Allah telah memudahkan orang-orang yang merugi—semoga Allah melindungi kita—untuk melakukan hal yang sebaliknya, dengan berpaling dari-Nya dan lebih memilih selain-Nya, menginginkan dunia yang fana, yang merupakan bagian dari sikap orang-orang yang dijauhkan dan diasingkan oleh Allah, diusir dari pintu-Nya dan disingkirkan oleh-Nya. Mereka telah mengikuti jalan Setan dan mereka mengikuti hawa nafsunya.
Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi:
لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُونَ
“Dia(Allah)tidak akan ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanya.” (QS. Al-Anbiya: 23)
Aku memuji Allah atas segala kasih karunia dan keadilan-Nya, dalam ketetapan dan penghakiman-Nya. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, tiada penolong, tiada pembantu, dan tiada lawan. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan tidak ada seorang pun yang dapat menentang hukum-Nya.
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Dia mengutus Rasulullah dengan kebenaran, dan kebenaran itu adalah jalan hidupnya. Hanya kepada Allah dia kembali, takdir dilahirkan, dan beristirahat. Rasulullah menyampaikan risalah-Nya, dan memenuhi amanat-Nya, bukti-bukti-Nya nyata, dan perkataannya benar.
Semoga keselamatan dan berkah Allah terlimpahkan kepadanya dan keluarganya, yang disucikan dari kotoran dan bersih dari kotoran, dan kepada para shahabatnya, bintang-bintang yang bersinar dalam kegelapan yang pekat, karena mereka adalah contoh bagi orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah di antara sekian manusia. Dan barangsiapa menyimpang dari petunjuk mereka, maka pemimpinnya adalah setan yang suka mengganggu. Semoga keselamatan dan berkah Allah terlimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan shahabatnya sebanyak jumlah nafas.
Wahai manusia yang hadir saat ini…
Bertakwalah kepada Allah, karena kalian akan bertemu dengan-Nya dan akan kembali kepada-Nya; kalian akan diarahkan kepada-Nya, dengan gerak-gerik dan diam kalian. Maka mengapa kalian lalai terhadap bulan yang agung ini, lebih condong menaati kepada sesembahan kalian (yakni nafsu), menunda-nunda menaati Allah, dan lalai untuk kembali kepada-Nya?
Itu bukanlah sifat-sifat orang yang beriman, dan itu bukanlah semboyan prinsip yang bertakwa. Akan tetapi itu adalah akhlak orang-orang yang merugi. Tidakkah kalian tahu bahwa bulan kebaikan dan keberkahan ini akan segera berakhir, dan bahwa pergantian dan kepergiannya justru bertolak belakang dengan saat kedatangannya?
Ramadhan ialah musim bagi orang-orang yang beramal baik, dan alasan keberuntungan bagi orang-orang yang beruntung. Maka, orang-orang yang tertipu tidak satu pun meninggalkan amal-amal saleh di dalamnya; dan tidak meninggalkan puasanya serta melalaikan kewajibannya, kecuali mereka akan diusir dan dilaknat. Mereka itulah yang paling sesat dari jalan petunjuk, dan mereka tetap berada di jalan kerugian itu. Bahkan, mereka itu dalam segala hal akan binasa.
Tidakkah kalian lihat, bahwa mereka tidak menjaga puasa dan shalatnya; mereka membatalkan puasanya dengan alasan yang sangat remeh, mereka menunda shalat dari waktunya gara-gara sibuk dengan hal remeh. Dan jika mereka berpuasa, mereka melakukannya karena pujian manusia, mereka suka menggunjing manusia, mereka senang memandang hal-hal yang tidak halal bagi mereka, mereka tidak membayar zakat harta mereka, para perantara mereka akan menipu timbangan zakat, dan mereka akan memenuhi kepuasan nafsu mereka sendiri. Itulah perbuatan setan, ciri-ciri orang munafik dan akhlak orang kafir.
فَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“Maka bagi mereka siksa yang menghinakan.” (QS. Al-Hajj: 57)
Wahai pendengar khotbah ini…
Berhati-hatilah, waspadalah ketika melakukan tindak kekejian dan larangan semacam ini, karena melakukannya termasuk bencana yang paling besar. Berhati-hatilah untuk menunda taubat, karena Allah telah memegang ubun-ubun tiap hamba.
وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
“Dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)
Bertaubatlah, bertaubatlah! Semoga taubatmu diterima oleh Allah di bulan yang agung ini, sehingga engkau memperoleh kebahagiaan yang kekal dan rezeki yang melimpah, baik di dunia dan di akhirat, tempat yang penuh kenikmatan.
Berhati-hatilah, jangan sampai engkau beranggapan bahwa khotbah ini ditujukan kepada orang lain, dan hal ini bukanlah ditujukan kepadamu. Sebab, khotbah ini adalah tentang dirimu. Semoga Allah merahmatimu, jika engkau beranggapan demikian dan itu menghibur dirimu.
Sungguh mengherankan, bahwa ada manusia yang tidak menaati Tuannya (Rasulullah), menentang Tuhannya (Allah), dan suka mengikuti iblis serta hawa nafsunya. Tidakkah ia tahu bahwa Allah melihatnya? Tidakkah ia tahu bahwa ia akan berdiri di hadapan-Nya, bahwa kematian akan memisahkannya dari dunia yang dicintainya dan dari kenikmatan nafsunya, Allah akan melemparkannya ke dalam kubur, agar ia dapat melihat perbuatannya dan kerajaannya?
Wahai saudaraku…
Manfaatkanlah bulan yang penuh berkah ini, karena di dalamnya terdapat rahasia yang terahasiakan. Semoga kalian beruntung karenanya, dan kalian akan terperosok ke dalamnya. Khususnya pada malam ini, karena mungkin saja malam ini adalah Lailatul-Qadar, yang dikenal dengan kebaikan dan keberlimpahannya.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ * لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ * سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”(QS. Al-Qadr: 2-5)
Bulan Ramadhan yang paling agung dan paling tinggi, betapa cemerlang dan sucinya ia, betapa nyaman dan menyenangkannya kehidupan di dalamnya! Bulan pengabulan doa dan pemenuhan kebutuhan. Bulan amalan saleh dan cahaya yang bersinar. Bulan pembebasan budak dan pengampunan dosa. Bulan di mana pintu-pintu surga dibuka dan derajat-derajat tertinggi diraih.
Semoga Allah mengampuni segala dosamu, membalas segala usahamu, dan menjadikan segala amalmu saleh.
Wahai para hamba Allah…
Manfaatkanlah bulan ini, bergabunglah dalam perjuangan di dalamnya, dan jadilah engkau termasuk hamba-hamba yang saleh. Kehidupan ini fana, dan setiap bibit yang ditabur pasti ada musim panennya.
Sebelum ruh dikeluarkan dari jasad, sebelum skandal-skandal dibongkar di muka umum, sebelum hati dibakar, dan tiang-tiang pancang dihancurkan, hingga datangnya hari kiamat dan panggilan keadilan, hari kebenaran dan malapetaka yang tak terelakkan, hari yang penuh huru-hara.
Di hari kiamat, setiap pecinta akan melupakan kekasihnya, dan setiap kerabat akan meninggalkan kerabatnya. Itulah hari ketika jembatan (shirath) diletakkan di atas neraka, hari ketika amal-amal ditimbang dan terjadilah kengerian yang besar; hari ketika Yang Mahakuasa mengadili dan membalas dendam kepada orang-orang zalim yang berdosa.
Wahai orang-orang yang lalai, inilah bulan kebangkitan dan kembali. Wahai orang-orang yang malas, inilah bulan sujud dan ruku’. Wahai orang-orang yang taat beribadah, hendaknya kalian merendahkan diri di hadapan Allah dan khusyu’. Wahai orang-orang yang zalim dan berani berbuat dosa, tidakkah kalian tahu bahwa kalian akan kembali kepada Allah?
Maka bertobatlah kepada Tuhan kalian di bulan yang mulia ini, yang telah ditambahkan pada sisi-Nya, dan menjadikan puasa Ramadhan langsung dibalas pahala oleh-Nya. Bulan yang di dalamnya pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan kalian diberi kabar gembira dengan para bidadari cantik, dan para malaikat Tuhan Yang Maha Penyayang turun di bulan ini.
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan Ramadan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan penuh kecukupan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan meningkatkan iman…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan kebaikan, amal sedekah, dan kebajikan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan mempelajari Al-Qur’an dan saling mencintai…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan pertobatan dari dosa…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan penyucian dari kesalahan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan pencerahan hati…
Jika kami mengetahui siapa di antara kalian yang telah mencapai keridhaan Tuhan, dan telah mendapat rahmat dengan pengampunan dosa, dan keberkahan dengan kebaikan hati; di mana orang lain telah dimurkai oleh Rasulullah dan Tuhannya, dan menjadikan Setan sebagai pelindung dan belenggu. Maka, betapa besar perbedaan antara kedua kelompok itu, dan ada banyak perbedaan antara kedua hal itu. Yang satu menang, dan yang lain kalah.
أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجْتَرَحُوا۟ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن نَّجْعَلَهُمْ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh?”(QS. Al-Jatsiyah: 21)
Penduduk surga akan mendapatkan kenikmatan surga dan sutera indah, para malaikat yang menyenangkan, dan keindahan duniawi yang tersembunyi.
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ * وَصَدَّقَ بِٱلْحُسْنَىٰ * فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”(QS. Al-Lail: 5-7)
Yang demikian itu adalah bagi orang yang menyembah Allah secara rahasia dan terang-terangan, menentang hawa nafsunya dengan paksa, menaati Tuhannya dan menyembah-Nya dengan kesabaran dan rasa syukur, memanfaatkan malam-malam yang tenang di bulan Ramadhan, mengganti tidur dengan terjaga, berpikir, tadabbur, dan berdzikir.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan berkah-Mu yang terbaik, kedamaian yang paripurna, dan salam yang murni kepada makhluk terbaik, sumber kebenaran, yakni Nabi Muhammad sang pilihan, pelopor utama, berkah bagi para penerus, dan kekasih Allah Sang Pencipta.
Ya Allah, mohon ridhailah pemimpin paling agung, khalifah paling masyhur, yang menganulir konflik, pelopor pemimpin seluruh umat, yang dicintai oleh Rasulullah Yang Terpilih dan shahabat dekatnya, yang orang kepercayaan dan yang membenarkan Nabi, seorang tua yang tahqiq imannya, yang dijuluki Abu Bakar, bernama asli Abdullah, dan ber-laqab Ash-Shiddiq.
Dan semoga Allah ridha kepada pemimpin, pendukung dan pemikir terhebat, yang keputusan hukumnya berkesesuain wahyu, Abu Hafs yang bercahaya, yang dikenal sebagai Ibnu Al-Khattab, Sayidina Umar.
Semoga Allah juga meridhai kepada pemimpin, yang paling beriman, menantu Nabi pilihan-Mu, yang melalui perantaraannya tujuh puluh ribu akan diberi syafaat, yang dekat di sisi Allah, yang dilindungi dengan keamanan dan ketenteraman, kekasih Yang Maha Penyayang, Sayidina Utsman bin Affan.
Semoga Allah meridhai kepada pemimpin, yang tinggi, yang jujur, yang setia, yang penampilannya berseri-seri, yang mampu menjelaskan wahyu, menjadi lautan ilmu, yang terdepan di antara para pemberani dan orang mulia, yang tegas dalam memutuskan, yang berbicara benar dalam kondisi marah dan senang, ayah dari Hasan dan Husein, Abu Turab Sayidina Ali Al-Murtadha.
Ya Allah, ridhailah pula enam orang shahabat yang dijamin surga, istri-istri Nabi-Mu yang suci, para shahabatnya yang paling mulia, keluarganya yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka yang mendapat hidayah, dengan berkat rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara sekian para penyayang.
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu taubat yang tulus, kesejahteraan yang sempurna, surga yang penuh nikmat, melihat wajah-Mu yang mulia, dan keridhaan dari-Mu dan bersama-Mu, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu setiap keuntungan, dan kami berlindung kepada-Mu dari setiap kekalahan, bersihkan kami dari segala sifat tercela, dan tuntunlah kami ke jalan yang lurus, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah, jadikanlah kami di bulan yang agung ini termasuk golongan orang-orang yang mendapat perhatian dan ketaatan, termasuk orang-orang yang berwawasan luas, golongan orang-orang yang berakhlak mulia. Jadikanlah kami seperti mereka dalam semua amal perbuatan kami, dan takdirkan seperti itu terhadap kedua orang tua kami, para guru kami, semua kerabat kami, semua orang yang kami kasihi, dan semua kaum muslimin. Amin.
Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya, dan para shahabatnya. Semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada mereka semua. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.[1] []
[1] Khutbah ini dibacakan pada malam 23 saat Khatmul-Qur’an di Masjid Ba’alawi, di kota Ghurfah. Juga dibacakan pada malam 21 ketika Khatmul-Qur’an di Masjid Al-Hawi, wilayah keluarga besar Al-Haddad, di Hauthah.
Diterjemahkan dari buku: Al-Khuthab Ar-Ramadhaniyah fil-Layali Al-Witriyah, tulisan al-Allamah al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi al-Alawi al-Husaini asy-Syafii.