بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang Maha Esa, Yang Maha Menaklukkan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengampun, Yang menciptakan malam dan siang, Yang mengirimkan angin, Yang menciptakan mendung, Yang menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai patokan, Yang membangun tujuh langit yang kokoh, Yang menjadikan matahari sebagai cahaya dan bulan sebagai pelita, Yang menurunkan dari langit air yang berlimpah, dan ditumbuhkannya dengan air itu tumbuh-tumbuhan di bumi, melimpahkan rezeki bagi manusia dan hewan dan menjadikan makanan pokok.

Maka segala puji bagi-Nya, Tuhan Yang Maha Pengasih, Tuhan yang Maha Pemurah, dan Maha Tuhan yang Maha Besar. Aku memuji-Nya atas apa yang telah dianugerahkan dan dilimpahkan-Nya, dan atas apa yang telah diutamakan dan dimuliakan-Nya.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Dan Dia mengutus Rasulullah sebagai rahmat bagi semesta alam, sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang taat, dan sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang berdosa; sebagai penyeru menuju surga—tempat yang penuh kenikmatan, dan sebagai pemberi peringatan terhadap neraka—tempat yang penuh siksaan.

Ya Allah, limpahkanlah berkah dan kedamaian kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan seluruh shahabatnya. Aku menasihati kalian dan diriku sendiri, agar selalu takut kepada Allah.

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًا

“Barangsiapa yangbertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya.” (QS. Ath-Thalaq: 04)

وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُۥ يُدْخِلْهُ نَارًا خَٰلِدًا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٌ مُّهِينٌ

“Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, serta melanggar hukum-hukum-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka, kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan.” (QS. An-Nisa: 14)

Ketahuilah, bahwa sebagian besar bulan Ramadhan yang agung ini telah berlalu, dan akhir penghujung bulan ini sudah dekat. Maka manfaatkanlah sisa waktunya dengan bersungguh-sungguh, banyak merendah diri dan berdoa kepada Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Dermawan; bertobatlah dengan tulus, mempersiapkan diri dan keluar dari bulan ini; hindarilah menzalimi para hamba. Karena bulan ini adalah bulan penuh ampunan dan pengampunan, bulan kedermawanan dan penuh kebaikan, bulan penuh rahmat dan rasa syukur, bulan yang dihiasi taman-taman surga, serta kegembiraan dengan amal saleh yang indah.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan Ramadhan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan kebaikan dan keberkahan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan penerimaan amal-amal saleh…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan penebusan dosa dan kesalahan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan yang penuh air mata dan penyesalan atas kesalahan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai pemimpin semua bulan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai kebahagiaan dan kegembiraan…

Semoga kedamaian menyertaimu, wahai bulan Allah yang Maha Sabar…

Semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk orang-orang yang menaati hak-hak-Nya, memelihara amal-amal sunah dan wajib-Nya, ikhlas dalam agama-Nya, hanya kepada Tuhan semesta alam; dan mengikuti sunah Rasulullah, semoga shalawat dan salam senantiasa menyertainya.

Waspadalah, wahai hamba-hamba Allah dari dosa dan kezaliman, dan jauhilah kekejian dan perkara haram; karena sesungguhnya orang yang berbuat baik akan mendapat pahala, dan orang yang berbuat jahat akan mendapat penyesalan.

Ketahuilah, bahwa Allah selalu mengetahui apa yang ada dalam hati kalian, maka berhati-hatilah kepada-Nya.

يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ

Dia mengetahui tipu daya pandangan mata dan apa yang disembunyikandihati. (QS. Al-Mukmin: 19)

Maka celakalah bagi orang-orang yang durhaka kepada Tuhannya, azab dan siksa bagi orang-orang yang melampaui batas terhadap Allah, api neraka dan kebinasaan bagi orang-orang yang menentang dan durhaka kepada-Nya, kehinaan dan siksaan bagi orang-orang yang tidak takut kepada-Nya dan tidak waspada kepada-Nya.

لَهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا خِزْىٌ وَلَهُمْ فِى ٱلْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Bagi mereka kehinaan di dunia, dan bagi mereka azab yang besar di akhirat. (QS. Al-Baqarah: 114)

يَوْمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوْرًا * وَتَسِيرُ ٱلْجِبَالُ سَيْرًا

“Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang. Dan gunung benar-benar berjalan.”(QS. Ath-Thalaq: 09-10)

Pada hari ketika setiap ibu yang menyusui lupa anak yang disusuinya, pada hari ketika Jahanam diperlihatkan kepada orang-orang fasik.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظّٰلِمِيْنَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ

“(Yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk. (QS. Ghafir: 52)

Semoga Allah menjadikan kami dan kalian sekalian, agar termasuk orang-orang yang taat dan bertakwa kepada-Nya, mengerjakan apa yang dicintai dan diridhai-Nya, menjauhi dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya.

Bahwa pelajaran dan khotbah yang paling fasih adalah firman Allah, Yang Maha Melihat lagi Maha Memelihara, dan Allah berfirman—yang kalam-Nya paling benar:

وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al-A’raf: 204)

Dan Allah Yang Maha Suci berfirman:

فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ * وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hasyr: 18-19)

Semoga Allah memberkahi kita dan kalian dengan Al-Qur’an yang agung, dan memberi manfaat kepada kita dan kalian dengan ayat-ayat dan mengingat Allah Yang Maha Bijak. Aku mengatakan ucapkan ini, dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk diriku dan untuk kalian semua.[1] []


[1] Khutbah ini adalah teks tambahan dari manuskrip al-Habib Salim bin Muhammad Al-Habsyi, yang dituliskan untuk Masjid Ba’alawi dan tidak ditemukan dalam manuskrip lain.

Diterjemahkan dari buku: Al-Khuthab Ar-Ramadhaniyah fil-Layali Al-Witriyah, tulisan al-Allamah al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi al-Alawi al-Husaini asy-Syafii.