
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah yang telah menghiasi hari-hari dengan puasa, dan malam-malam dengan shalat; menjadikan taubat sebagai amal yang senantiasa dikerjakan, dan menjadikan amal sebagai penutupnya.
Kami memuji Allah atas segala anugerah-Nya, berupa nikmat dan keberlangsungan nikmat itu, serta atas dijauhkannya dari musibah atau diakhiri dengan maksiat.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya; suatu kesaksian yang menjadi dukungan kuat dan yang moderat strukturnya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang mengajak manusia agar meninggalkan duniawi, memperingatkan segala yang terlarang, bersegera untuk kehidupan akhirat, dan menyampaikan kabar gembira tentang Surga yang penuh kedamaian.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya dan para sahabatnya; manusia yang paling mulia di antara orang-orang yang shaleh, dan paling mulia di antara mereka yang mulia; yang menjadi pelita di bumi dari setiap kesusahan dan bintang-bintang dari setiap kegelapan; yang memberi petunjuk dengan kebenaran rahmat menuju cahaya fajar Islam; shalawat sejumlah makhluk yang berkali-kali lipat lebih banyak dari jumlah huruf Kalam-Nya.
Aku menasihati kalian, wahai para hamba Allah, dan diriku sendiri, agar selalu bertakwa kepada-Nya, karena itulah wasiat dan perintah Allah yang paling kompleks, dan itulah karunia serta simpanan yang paling bermanfaat.
Aku mengingatkan kalian tentang kematian dan apa yang terjadi setelahnya. Maka ini cukup sebagai mau’idzah akan segala kesalahan, pencegah terhadap setiap penundaan dan harapan, serta pemutus ikatan akal sehat.
Aku menasihati kamu sekalian untuk bersungguh-sungguh pada malam ini, karena boleh jadi malam ini adalah Lailatul-Qadar, yang dijadikan Allah lebih baik dari seribu bulan, dan kesejahteraan sampai terbit fajar. Boleh jadi di dalamnya terdapat pengampunan dosa, boleh jadi di dalamnya terdapat keselamatan dari api neraka, boleh jadi di dalamnya terdapat sebab keridhaan Allah, dan sebab untuk meraih surga serta keselamatan dari api neraka.
Maka berusahalah sekuat tenaga untuk meraih tujuan itu, dan tingkatkan usaha kalian pada malam-malam berikutnya, agar kalian menyadari pada malam-malam sisanya apa yang terlewatkan pada beberapa hari lalu. Betapa banyak kebaikan yang telah Allah berikan dalam waktu yang singkat ini, dan betapa besar dosa-dosa terdahulu yang telah Dia hapus dengan taubat yang ikhlas.
Maka penuhilah seruan Tuhanmu, bertobatlah kepada-Nya; jalani hak-hak bulan ini beserta segala tanggung jawabnya, ucapkanlah perpisahan terbaik dan akhiri dengan baik; hendaklah cara keluar kalian dari Ramadhan adalah dengan sebaik-baiknya, dan jauhilah segala yang diharamkan, menjauhi dosa, merenungkan kebenaran dalam berpegang teguh padanya; menyambut Ramadhan terus-menerus dengan berbuat baik dan kemuliaan, memanfaatkan waktu dalam tindakan ketaatan, meluangkan waktu dalam amal baik, selalu mempertimbangkan tindakan kalian antara takut ditolak dan berharap diterima.
Betapa banyak amalan yang diterima dan amalan yang ditolak, betapa banyak orang yang diterima dan orang yang ditolak. Sesungguhnya amal yang diterima Allah itu menjadi besar, meskipun engkau melihatnya sedikit; dan amal yang ditolak Allah itu berubah kecil, meskipun engkau melihatnya besar.
Maka aku bertanya-tanya, siapakah yang diterima dalam amalnya, sehingga kita harus mengucap selamat kepadanya dengan harapan yang paling mulia? Dan siapakah yang ditolak amalnya, sehingga kita harus menghiburnya lantaran musibah besar yang dialaminya? Apakah ajal kematian akan berakhir pada hari-harinya saat ini, ataukah ajal akan datang kepadanya pada paruh kedua tahun ini?
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan Ramadan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan kebenaran dan kebajikan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan berzikir dan Al-Qur’an…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan penerimaan dan pengampunan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan kebaikan dan keberkahan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan turunnya para malaikat…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan Allah yang Agung…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan turunnya Malaikat Jibril…
Salam sejahtera baginya, wahai Rasulullah Muhammad…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan bercahaya…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan kegembiraan…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan lampu…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan Tarawih…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan tempat berkumpu demi hal bermanfaat…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan beri’tikaf di masjid…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan rekonsiliasi antar saudara…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan mempelajari Al-Qur’an…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan kebanggaan iman sepanjang masa…
Salam sejahtera bagimu, wahai bulan puasa, mendirikan shalat, penuh nikmat dan kemuliaan; bulan melaksanakan ibadah wajib dan sunah, memperbaiki akhlak dan adab, pembebas dari belenggu dan rantai siksa, pembelenggu orang-orang yang durhaka, merendahkan orang-orang yang rusak, menghilangkan kemungkaran, memperlihatkan ilmu dan ibadah; bulan memperbanyak amal saleh dan yang disenangi, sedekah dan hadiah, menyambung silaturahmi dan kerabat, menyenangkan orang yang marah, berbuat baik kepada kawan dan sahabat, murah hati kepada kerabat dan orang lain; bulan memperbanyak doa dan permohonan, menunaikan hak dan zakat, bermunajat dengan Sang Kekasih dalam kesendirian; bulan zuhud dan ibadah, qunut dan shalat tahajut, doa dan permohonan, berharap anugerah pahala dari Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi.
Semoga Allah jadikan akhirmu (wahai Ramadhan) sebagai penutup penuh rahmat, situasi keluarmu sebagai pintu perlindungan, dan masuknya bulan Syawal setelahmu sebagai pintu pengampunan dan penuh nikmat.
Ya Allah, jadikanlah Ramadhan sebagai saksi yang mendukung kami, bukan saksi yang menuntut kami kelak. Lindungilah kami di sisa-sisa Ramadhan ini dan di masa setelahnya dari perbuatan jahat dan jalan-jalan kehancuran; tuntunlah kami di dalamnya untuk beramal saleh dan melakukan amal baik.
Kami memohon kepada-Mu, ya Allah, Tuhan kami, untuk peningkatan ilmu kami, kebenaran dalam tindakan, keberkahan dalam rezeki, berhenti dalam prasangka buruk, dan merasa nikmat dengan sikap wara’.
Kami memohon kepada-Mu, ya Allah, Tuhan kami, untuk bertobat sebelum kematian, ketenangan saat kematian, pengampunan setelah kematian, kemudahan dalam beramal saleh, keselamatan dari marabahaya, berat di timbangan amal, melewati jembatan shirath, meraih surga dan keselamatan dari api neraka.
Semoga Engkau menjadikan amal-amal kami yang terbaik pada akhir hidup kami, semoga Engkau menjadikan kehidupan kami yang terbaik pada akhir hidup kami, dan hari-hari kami yang terbaik adalah hari ketika kami menemui-Mu saat Engkau ridha kepada kami; dan kami memandang Dzat-Mu yang mulia dengan kegembiraan di mata kami, dan pandangan di wajah kami, dan kebahagiaan di hati kami.
Semoga Engkau menyertakan kami dengan Nabi Muhammad, di surga abadi tertinggi; dan semoga Engkau sampaikan kepada Rasulullah, keluarganya, para shahabat dan istri-istri belia, dari kami doa serta salam yang tidak berkurang kesempurnaannya dan tidak pernah berakhir selamanya.
Semoga Allah memberkati Rasulullah dan mereka semua, memberi mereka salam kedamaian yang melimpah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam; dan semoga Allah memberkati pemimpin kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan para shahabat, serta memberi mereka kedamaian.[1] []
[1] Khotbah ini dibacakan pada malam Khatmul-Quran di Masjidil Jami’ di Hauthah, atau yang disebut Masjid Ar-Rusyd, yang diafiliasikan kepada al-Habib Ahmad bin Muhammad Al-Habasyi, dan pernah direnovasi oleh al-Habib Ahmad bin Zain bin Alwi Al-Habasyi.
Diterjemahkan dari buku: Al-Khuthab Ar-Ramadhaniyah fil-Layali Al-Witriyah, tulisan al-Allamah al-Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi al-Alawi al-Husaini asy-Syafii.